Mulai 2030, Jepang Setop Penjualan Mobil Bermesin Konvensional

7 Desember 2020 15:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pabrik Toyota di Jepang Foto: TOSHIFUMI KITAMURA / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Pabrik Toyota di Jepang Foto: TOSHIFUMI KITAMURA / AFP
ADVERTISEMENT
Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang tengah menggodok regulasi percepatan kendaraan listrik. Dalam aturan itu, penjualan mobil bermesin konvensional akan dilarang mulai pertengahan 2030.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Nikkei, ini merupakan upaya pemerintah Jepang untuk serius beralih ke mobil berbasis listrik. Skema baru ini diharapkan mampu menciptakan masyarakat yang bebas emisi pada 2050.
Adapun, kebijakan ini bakal diumumkan pada Desember 2020, setelah sejumlah pihak terkait melakukan pertemuan.
Di Jepang, kendaraan bermotor berkontribusi sebesar 16 persen terhadap produksi emisi Jepang. Sementara pesawat, kapal, dan kereta api hanya mengambil porsi 3 persen.
Love-Local, acara kumpul bareng pengguna Daihatsu di Jepang. Foto: Ghulam Muhammad Nayazri / kumparan

Menyusul negara lain

Sejumlah negara mulai melakukan pengetatan untuk mendorong penggunaan kendaraan berbasis listrik. Inggris misalnya, mereka sudah memutuskan untuk melarang penjualan mobil bensin dan diesel pada tahun 2030. Meskipun, mesin pembakaran internal masih boleh dijual asalkan dikombinasikan dengan motor listrik --hybrid atau plug-in hybrid.
ADVERTISEMENT
Pun dengan California, Amerika Serikat yang menerapkan aturan serupa pada 2035 dan Prancis pada 2040. Sedangkan China, mematok target yang lebih besar, di mana seluruh mobil baru yang terjual pada 2035 harus ramah lingkungan, dengan komposisi mobil listrik baterai 50 persen dan sisanya hybrid.
Sejumlah pemain besar di Jepang, Toyota, Nissan, dan Honda pun berupaya menyesuaikan target tersebut. Toyota berkomitmen untuk menjual lebih banyak model berbasis listrik pada 2025.
Mereka telah memiliki mobil hybrid, plug-in hybrid, dan fuel cell menargetkan bisa melego 5,5 juta kendaraan berlistrik secara global pada tahun 2025.
Sedangkan Nissan akan meningkatkan rasio penjualan mobil hybrid dan listrik dari 30 persen jadi 60 persen di pasar Jepang pada 2023.
ADVERTISEMENT
Lalu Honda mematok dua per tiga dari total penjualan berbasis listrik. Pabrikan berlambang H ini sudah memproduksi mobil listrik kompak, Honda e, secara massal tahun ini.