Musim Hujan Tiba, Pemilik Mobil Wajib Tahu Ini Agar Tak Merugi

11 November 2020 12:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mobil terendam banjir rob di Kompleks Pantai Mutiara, Penjaringan, Jakarta, Minggu (7/6/2020).  Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
zoom-in-whitePerbesar
Mobil terendam banjir rob di Kompleks Pantai Mutiara, Penjaringan, Jakarta, Minggu (7/6/2020). Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemilik mobil perlu mulai waspada. Hujan dengan intensitas tinggi, sudah mengguyur beberapa wilayah di Indonesia. Bahkan beberapa daerah sampai mengalami banjir.
ADVERTISEMENT
Mengingat kendaraan bermotor sangat rentan rusak bila terendam air. Dan biaya yang dikeluarkan untuk perbaikan juga tak sedikit, bahkan bisa buat boncos.
Sebagai antisipasi kerusakan mobil dan terhindar dari risiko finansial akibat banjir? Berikut tips buat bekal dari financial educator dan periset Lifepal Aulia Akbar.

Kurangi mobilitas

Genangan air karena hujan tak bisa ditebak. Meski di lingkungan rumah aman dari banjir, bukan berarti kondisi di luar juga seperti itu.
Banjir di Mall of Indonesia, Kelapa Gading Foto: Aria/kumparan
Aulia menyebut, jika kegiatan bekerja di kantor atau meeting bisa dilakukan dengan cara virtual, maka manfaatkanlah teknologi yang ada. Gunakan aplikasi-aplikasi yang bisa menunjang produktivitas Anda dalam bekerja.
"Mengurangi mobilitas juga tentunya bisa menghemat pengeluaran Anda untuk membeli bahan bakar mobil," ujarnya dari informasi resmi yang diterima kumparan.
ADVERTISEMENT

Jangan sembarangan terjang banjir

Bila terpaksa harus keluar rumah, jangan sembarang ambil sikap untuk menerjang banjir.
"Mobil masih bisa menerjang genangan air yang tinggi di permukaan jalan, asalkan tinggi genangan maksimal setengah ban mobil. Namun hal itu tentu cukup berisiko untuk dilakukan," kata Aulia.
Pastikan, Anda 'bukanlah' pengemudi uang melintasi rute banjir tersebut. Dengan cara ini Anda bisa memastikan jalanan masih bisa dilewati.
Warga mendorong mobil yang mogok saat melintasi banjir air rob di kawasan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (5/6). Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Jika Anda cukup percaya diri melewati genangan tinggi itu, gunakanlah kecepatan yang stabil (tidak kencang) agar tidak memunculkan gelombang air besar yang berisiko masuk ke kap mesin atau mengganggu warga sekitar.
Apabila Anda kurang yakin untuk menerjang banjir di depan mata Anda, segera putar balik. Cari rute alternatif yang lebih aman, meskipun rute tersebut tengah dilanda kemacetan.
ADVERTISEMENT

Antisipasi banjir di rumah

Nah lain halnya dengan pemilik mobil yang wilayahnya jadi langganan banjir?
Coba lakukan mitigasi, dan ada beberapa hal yang bisa dilakukan. Seperi siapkan dongkrak bila genangan air masih memungkinkan.
Namun bila biasanya banjir cukup tinggi, sebaiknya parkir mobil ke lokasi lain yang tak terkena banjir dan lebih aman.
Sejumlah mobil coba lewati banjir Foto: dok. Istimewa

Perluasan asuransi mobil

Nah ini juga salah satu yang penting, supaya anti boncos untuk biaya perbaikan. Tapi pastikan dahulu mobil sudah terlindungi asuransi, baik all risk atau comprehensive maupun total loss only (TLO).
Cara memperluas jaminan asuransi mobil tentu bukan hal yang rumit. Anda hanya perlu menghubungi pihak asuransi untuk pengajuan perluasan jaminan tersebut.

Tidak perlu memodifikasi mobil agar terkesan anti-banjir

Memodifikasi mobil dengan meninggikan ground clearance, dan mengganti ban standar dengan ban offroad, justru bisa menimbulkan risiko baru. Terutama jika hal itu dilakukan secara asal-asalan.
ADVERTISEMENT
Selain bisa mengorbankan kenyamanan mobil, ini bisa menguras biaya. Belum lagi ada kemungkinan besar asuransi mobil yang Anda gunakan gugur.
"Pada intinya, terdapat dua cara untuk menghadapi risiko ini, pertama dengan menghindari banjir itu sendiri, dan kedua mentransfer risiko finansial tersebut ke perusahaan asuransi," ucap Aulia.