Pahami Teknik Pengereman yang Aman di Jalanan Menurun

20 Desember 2019 17:53 WIB
comment
11
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi jalan menurun. Foto: www.tacomadodge.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi jalan menurun. Foto: www.tacomadodge.com
ADVERTISEMENT
Rem merupakan komponen vital pada kendaraan bermotor yang mempengaruhi faktor keselamatan berkendara. Bukan hanya kondisi komponennya yang harus terawat, teknik pengereman juga harus diperhatikan.
ADVERTISEMENT
Seringkali kecelakaan lalu lintas terjadi karena pengemudi mobil kurang mengerti teknik pengereman, khususnya saat melewati jalan yang menurun curam. Jika tekniknya salah, titik pengereman bisa lebih jauh dan kendaraan. Lebih jauh tidak bisa melambat sebagaimana mestinya.
Menurut Instruktur Global Defensive Driving Center, Aan Gandhi, pengereman saat melewati jalan menurun pada mobil manual sebaiknya tetap utamakan engine brake maupun service brake.
"Jangan biasakan mengerem sambil injak kopling karena engine brake tidak akan bekerja. Ini yang bahaya, titik berhenti kendaraan akan lebih jauh," kata Aan Gandhi saat dihubungi kumparan.
Ilustrasi rem mendadak di mobil. Foto: dok. Istimewa
Untuk melakukannya, kata Aan, saat jalanan menurun tajam sebaiknya lepas pedal gas, lalu turunkan transmisi ke gigi terendah. Setelah itu baru dibantu dengan menginjak pedal rem atau service brake.
ADVERTISEMENT
"Masih banyak orang yang ketika turunan di gigi 5 sudah injak rem. Harusnya dibantu dengan engine brake sehingga terjadi deselerasi," kata Aan.
Selain itu, pengemudi juga harus jeli melihat situasi jalan di depannya. Jika kondisinya padat kendaraan, maka harus bisa memperkirakan kapan harus melakukan engine brake untuk perlahan mengurangi kecepatan.
Sebab menurut Aan, selama ini masih banyak pengemudi yang menyebut fungsi rem untuk menghentikan kendaraan. Padahal secara teknis, fungsinya memperlambat hingga menghentikan putaran roda.
Yang terjadi adalah meski sudah menginjak rem paling dalam, mobil tidak akan berhenti, lalu ban akan kehilangan traksi karena gaya inersia besar yang mendorong bobot kendaraan ke depan.
"Jadi kendaraannya belum tentu berhenti, apalagi saat ngerem mendadak, bisa jadi ban selip dan mobil malah meluncur, tapi putaran roda sudah pasti berhenti, ini sering terjadi di jalanan basah dan menurun," pungkasnya.
ADVERTISEMENT