Pandemi, Ekspor Mobil Suzuki Indonesia Tumbuh 37 Persen

18 September 2021 17:14 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suzuki XL7. Foto: Muhammad Ikbal/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suzuki XL7. Foto: Muhammad Ikbal/kumparan
ADVERTISEMENT
Suzuki Indonesia mencatat pertumbuhan ekspor mobil gabungan CBU dan CKD pada periode Januari hingga Agustus 2021, dibanding periode yang sama tahun lalu. Kinerjanya mengalami kenaikan sebesar 37 persen dengan total ekspor sebanyak 39.967 unit.
ADVERTISEMENT
4W Marketing Director PT SIS, Dony Saputra mengatakan, total ekspor yang dilakukan Suzuki baik secara utuh maupun terurai mengalami pertumbuhan yang sangat positif dibandingkan dengan tahun lalu.
“Kondisi pasar di luar sudah semakin bagus, ini membuat penerimaan kami semakin bagus sehingga ekspor kami mengalami peningkatan di tahun ini daripada tahun lalu,” ujarnya.

Suzuki XL7 masih jadi kontributor

All new Suzuki Ertiga yang akan diekspor ke beberapa negara di Asia dan Amerika Latin Foto: Alfons Hartanto/kumparanOTO
Suzuki XL7 masih menjadi model yang memiliki kontribusi terbesar dengan 39 persen atau sudah dikapalkan 10.309 unit. Kemudian diikuti oleh New Carry Pick Up dengan angka 9.898 unit dan diikuti oleh All New Ertiga dan Suzuki APV.
Pengapalan produk Suzuki kini sudah menyasar 51 negara yang tersebar di Asia, Timur Tengah, Amerika Selatan, Oseania, dan Afrika. Adapun, produk Suzuki paling banyak diminati terletak di Pakistan, kemudian diikuti oleh Vietnam, Filipina, Thailand, dan Meksiko.
Suzuki New Carry Pikap Foto: dok. Muhammad Ikbal/kumparan
Tak hanya secara CBU, Suzuki Indonesia juga mengekspor kendaraan dalam keadaan terurai atau CKD yang mengalami lonjakan 168 persen atau sekitar 13.000 unit dibandingkan dengan tahun lalu dengan periode yang sama hanya sekitar 5.000 unit.
ADVERTISEMENT
Dengan meningkatnya angka ekspor dari Suzuki, Dony berharap Suzuki bisa menyusul dan mampu melampaui angka 37 persen saat ini.
“Karena market luar kondisinya membaik dan kondisi pandemi juga sudah mulai membaik, harapan kami di akhir tahun bisa catch up, jadi tidak hanya berada di angka 37 persen saja tetapi kami harap bisa naik ke angka 40 persen,” tutupnya.