Peluang Indonesia Jadi Basis Ekspor Mobil Listrik Mercedes-Benz

3 Desember 2021 9:53 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mercedes-Benz S-Class dirakit di Wanaherang, Bogor. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Mercedes-Benz S-Class dirakit di Wanaherang, Bogor. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Merek mobil premium Mercedes-Benz menambah jajaran mobilnya yang dirakit lokal, di pabrik Wanaherang, Bogor, Jawa Barat, sehingga total ada 10 model.
ADVERTISEMENT
Bila dirinci model tersebut yaitu Mercedes-Benz A-Class, C-Class, E-Class dan S-Class sedan, GLA, GLC, GLE dan GLS SUV serta AMG A 35 Sedan dan AMG GLA 35.
Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian menodong pabrikan asal Jerman itu untuk menjadikan Indonesia sebagai basis ekspor.
“Pemerintah mendorong agar Mercedes-Benz dapat menjadikan Indonesia sebagai ekspor hub kendaraan bermotor, baik konvensional maupun elektrifikasi ke pasar global,” ungkap Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Taufiek Bawazier.
Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Taufiek Bawazier. Foto: Dok. Istimewa
Merespons hal tersebut, Public Relation Departement Head PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia (MBDI) Dennis Kadaruskan mengatakan, pihaknya mengikuti keputusan kantor pusat terkait investasi.
"Apa pun hasil dari kantor pusat kami, kami akan mendukung penuh dan menerapkan strategi ke depan," ucapnya kepada kumparanOTO belum lama ini.
ADVERTISEMENT

Peluang ekspor ke Australia

Sebelumnya pada Oktober 2021, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita melakukan kunjungan kerja ke Jerman dan bertemu dengan DAIMLER AG (Mercedes-Benz).
Menperin menawarkan peluang investasi bagi produsen kendaraan kelas premium dari Eropa, termasuk potensi Indonesia sebagai basis pengembangan teknologi kendaraan zero emission.
Aktivitas produksi di pabrik Mercedes-Benz Wanaherang, Bogor, Jawa Barat. Foto: Bagas Putra Riyadhana/kumparan
Salah satu negara tujuannya adalah Australia. Mengingat antara Indonesia, negeri kangguru itu sudah menjalin Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) dan berlaku sejak 5 Juli 2020.
Salah satu keuntungan dari IA-CEPA adalah penghapusan tarif perdagangan kendaraan (Completely Built Up) CBU menjadi 0 persen bagi tipe mobil penumpang yang diproduksi di Indonesia untuk diekspor ke Australia.
"Pertama-tama kami akan memperkenalkan EQS pada tahun 2022, dan selanjutnya melihat kelayakan (studi) produksi lokal," ucap Dennis melalui surat elektronik.
ADVERTISEMENT