Pembangunan Fasilitas Uji Tabrak di Bekasi Molor Akibat Corona

6 Mei 2020 16:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ilustrasi uji tabrak mobil. Foto: Pixabay/Pixel-mixer
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi uji tabrak mobil. Foto: Pixabay/Pixel-mixer
ADVERTISEMENT
Pandemi COVID-19 atau virus corona berdampak pada proyek strategis di sektor otomotif. Salah satunya pembangunan fasilitas proving ground dengan crash test atau uji tabrak kendaraan bermotor seluas 80 hektare di Cibitung, Bekasi, Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
Kepala Balai Pengujian Laik Jalan dan Sertifikasi Kendaraan Bermotor (BPLJSKB), Caroline Noorida Aryani, mengatakan saat ini proyek tersebut belum memasuki tahap lelang proyek karena terkendala COVID-19.
"Belum proses lelang, nanti kalau outline business case-nya sudah selesai lalu ditetapkan panitia tender. Soal lelang kan melibatkan pihak dari luar negeri juga dari Jerman, sedangkan karena pandemi corona seperti ini jadi terhambat sementara (karena lockdown)," kata Caroline saat dihubungi kumparan, Selasa sore (5/5).
Uji Tabrak Suzuki Ertiga Foto: doc. Global NCAP
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan merencanakan proyek yang memiliki nilai investasi Rp 1,6 triliun bisa memasuki tahap ground breaking atau peletakan batu pertama pada April 2020.
Sementara pembiayaannya menggunakan skema kerja sama pemerintah dan badan usaha Availability Payment (KPBU-AP). Melalui skema tersebut, pihak swasta akan memberikan pinjaman modal, sementara Kemenhub diwajibkan membayar setiap tahunnya.
ADVERTISEMENT
Caroline menyebut, pihaknya sudah berkoordinasi untuk menyelesaikan semua perencanaan awal dan selesai pada 2019. Termasuk berdiskusi dengan agen pemegang merek (APM) dan Komisi Pengawas Persaingan Usaha.
"Lahan sudah aman, 4 desa diwakili lurah setempat juga sudah tanda tangan dan sepakat. APM sudah mendukung dan dari awal sudah dilibatkan. Jadi prinsip KPBU proving ground dari awal tahapan kita ikuti," ujarnya.
ilustrasi uji tabrak mobil. Foto: Foto: Marcel Langthim/Pixabay
Ia memperkirakan peletakan batu pertama baru akan dilakukan mulai awal tahun 2021. Sementara aturan teknis uji tabrak yang akan diterapkan jika sudah beroperasi penuh mengacu standar United Nation Regulation (UNR), khususnya Vehicle Regulation UNECE.
"Rencananya financial close (pendanaan final) itu di Oktober 2020 dan ground breaking November 2020 tapi kalo lelangnya mundur financial close-nya tahun depan. Kalo sudah selesai kan bisa implementasi, targetnya peletakan batu pertama mulai awal 2021," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, salah satu merek besar asal negeri Matahari Terbit, Toyota, menyambut baik rencana pembangunan fasilitas uji tabrak tersebut. General Manager External Affairs Division PT Toyota Motors Manufacturing Indonesia, Teguh Trihono, mengatakan fasilitas tersebut selain bisa meningkatkan kualitas produk itu sendiri, diharapkan juga bisa meningkatkan daya saing produksi Indonesia yang akan diekspor.
“Ini kan sebenarnya bisa berpengaruh juga untuk meningkatkan daya saing industri dalam negeri. Artinya, daya saing ini kan tidak hanya di dalam tapi juga keluar,” ujar Teguh saat dihubungi kumparan beberapa waktu lalu.
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.