news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Pengembangan Ekosistem Kendaraan Elektrifikasi Tak Bisa Melompat

12 Oktober 2022 13:19 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Booth Mobil Listrik Toyota di IIMS Hybrid 2021. Foto: Ghulam Muhammad Nayazri / kumparanOTO
zoom-in-whitePerbesar
Booth Mobil Listrik Toyota di IIMS Hybrid 2021. Foto: Ghulam Muhammad Nayazri / kumparanOTO
ADVERTISEMENT
Direktur Hubungan Eksternal PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Bob Azam, menyatakan bahwa dalam menciptakan ekosistem kendaraan listrik perlu proses dan tak bisa melompat.
ADVERTISEMENT
Dalam sebuah diskusi di sela-sela Seminar Nasional: 100 Tahun Industri Otomotif Indonesia ‘Teknologi Energi Terbarukan untuk Transisi Menuju Net-Zero Emission dan Tantangannya di ITS Surabaya, Selasa (11/10), kata Bob, Thailand memberikan regulasi untuk terciptanya ekosistem kendaraan listrik.
“Ada tahap-tahap proses yang harus dibangun. Bagaimana pemerintah Thailand membangun teknologi listrik dengan membangun sebuah teknologi. Kalau di kita, dibikin berantem. Hybrid berantem sama BEV gitu. Ini masa ada teknologi yang berantem,” ucap Bob.
Bob membeberkan bahwa Thailand kini sudah memiliki ekosistem dan bahkan telah me-recycle 1.000 baterai yang kemudian dipasarkan dengan harga yang lebih lebih terjangkau. “Ekosistem terbentuk karena mereka membangun policy yang baik,” imbuhnya.
Mobil Listrik Toyota bZ4X tampil perdana di ASEAN lewat Pameran GIIAS 2022. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Di kesempatan sebelumnya, Bob menjelaskan bahwa kendaraan elektrifikasi telah mendapat tempat cukup lama di Thailand. Penjualan mobil hybrid Toyota pun lebih besar di sana dan memberikan dorongan yang positif untuk terciptanya ekosistem kendaraan listrik.
ADVERTISEMENT
“Hybrid di Thailand kan sudah 10 tahun yang lalu. Dia mulai menarik kebijakan agresifnya eco car 2016 hingga 2017. Ada eco car 1 dan eco car 2 yang mulai agresif itu eco car 2. Dua tahun sebelum kita, 2017. Nah di situ growth-nya rapid sehingga ekosistemnya terbentuk,” kata Bob saat ditemui beberapa waktu lalu.
Federasi Industri Thailand memprediksi penjualan mobil listrik akan mencapai lebih dari 10 ribu unit tahun ini, naik dibanding tahun lalu yang hanya 1.964 unit.
Peningkatan penjualan mobil listrik di Thailand juga tak terlepas dari penerapan subsidi dari pemerintah terhadap model-model yang diproduksi secara lokal.
Pemerintah Thailand memberikan potongan hingga 150 ribu baht atau setara Rp 61 juta untuk pembelian mobil listrik. Kemudian pada 9 Juni 2022, pajak mobil listrik juga turun dari delapan menjadi dua persen untuk mendorong para pabrikan melakukan produksi lokal.
ADVERTISEMENT
***