Pengemudi, Begini Teknik Aman Terabas Genangan Air di Jalan

2 November 2020 11:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Genangan air Kelapa Gading berangsur surut. Foto: Andreas Ricky Febrian/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Genangan air Kelapa Gading berangsur surut. Foto: Andreas Ricky Febrian/kumparan
ADVERTISEMENT
Pengemudi mobil diimbau untuk lebih berhati-hati ketika mengemudi di situasi hujan deras. Tingginya curah hujan, tidak jarang menyebabkan beberapa ruas jalan di ibukota harus tergenang air.
ADVERTISEMENT
Saat menemui kondisi jalan yang tergenang, pengemudi mobil pun diimbau untuk lebih berhati-hati dan berpikir dua kali sebelum nekat menerobosnya. Sebab, bila genangan air tersebut terlalu tinggi, bukan tidak mungkin akan membahayakan dan bisa merusak mobil itu sendiri.
Idealnya, apabila pengemudi memang terpaksa harus menerobos genangan tersebut, pastikan ketinggian genangan tidak melebihi batas aman yang ditoleransi.
Angkutan Umum melintasi genangan air di kawasan Cikadut, Bandung, Jawa Barat, Minggu (16/2). Foto: ANTARA FOTO/Novrian Arbi
Adapun waterhammer sendiri, kata Sony, merupakan kondisi saat air memasuki ruang pembakaran mesin dan bercampur dengan oli. Apabila hal itu terjadi, maka kemungkinan terburuknya mobil akan mengalami overheat dan bisa membuat ring seher menjadi bengkok.
Nah, selain harus mengetahui batas toleransi aman melalui genangan air, pengemudi juga harus memahami teknik yang benar ketika terpaksa harus menerobos genangan air.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut Sony mengatakan, ada 4 hal yang patut diwaspadai oleh setiap pengemudi ketika harus melibas genangan air.
Genangan Air Hujan di Kelapa Gading Foto: Helmi Afandi/kumparan

1. Hindari melaju di sisi paling pinggir

Hal pertama yang harus diperhatikan, yakni hindari melaju di sisi paling pinggir jalan. Sebab, kondisi jalan yang sudah tertutup banjir, dikhawatirkan akan menyulitkan pengemudi saat harus membedakan mana jalan dan mana selokan atau trotoar.
"Jika memang sudah sulit dibedakan, pengemudi bisa manfaatkan benda statis yang ada di pinggir jalan, seperti pohon, tiang listrik, rambu lalu lintas, dan lainnya sebagai titik patokan arah jalan," terang Sony.
Genangan Air Hujan di Kelapa Gading Foto: Helmi Afandi/kumparan

2. Melaju dengan kecepatan rendah dan konstan

Berikutnya yang harus diperhatikan pengemudi, yakni menyoal laju kecepatannya. Cara terbaik untuk menerjang genangan air, yakni dengan kecepatan yang rendah dan konstan.
ADVERTISEMENT
"Sebaiknya pakai gigi yang rendah saja, untuk mobil manual bisa pakai gigi 1 dan yang matik pakai gigi L. Saat injak pedal gas, sebaiknya juga konstan saja jangan dikocok, dan untuk mobil manual juga hindari setengah kopling," tambah Sony.
Bila laju mobil terlalu kencang, kata Sony, justru dikhawatirkan bisa membuat gelombang air yang ada pada genangan jadi semakin tinggi dan berpotensi masuk ke lubang udara.
Genangan Air Hujan di Kelapa Gading Foto: Helmi Afandi/kumparan

3. Jaga jarak

Untuk mendapatkan laju mobil yang konstan saat hendak melalui genangan air, Sony pun menyarankan pengemudi memberikan jarak yang cukup jauh dengan mobil depan.
Karena bila terlalu dekat, dikhawatirkan ketika mobil depan mengalami masalah atau mogok, pengemudi akan sulit menghindar dan justru bisa terjebak pada genangan air tersebut.
Genangan Air Hujan di Kelapa Gading Foto: Helmi Afandi/kumparan

4. Periksa kondisi pengereman

Terakhir yang perlu dilakukan pengemudi sesaat setelah melalui genangan air, yakni dengan memeriksa kondisi pengereman. Ini jadi hal yang penting untuk memastikan sistem pengereman masih bekerja dengan benar.
ADVERTISEMENT
"Keluar dari genangan, sebaiknya jalankan kendaraan dengan kecepatan rendah, sekitar 5 kilometer per jam, injak pedal rem berkali-kali untuk memastikan kondisinya masih prima," ucap Sony.
com-Ilustrasi menginjak rem. Foto: Shutterstock
Meskipun 4 hal tersebut bisa jadi panduan bagi Anda yang harus terpaksa menerjang genangan air, Sony tetap menganjurkan kepada pengemudi untuk memilih jalan lain apabila situasinya memang masih memungkinkan.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)