
Penjualan mobil baru di Jepang merosot hingga 11,5 persen pada 2020 lalu. Ini jadi penurunan terbesar yang pernah dialami Jepang sejak 2011.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data penjualan mobil baru dari Japan Automobile Dealers Association serta Japan Mini Vehicles Association, tercatat hanya ada 4.598.615 unit mobil baru yang terjual di negara matahari terbit tersebut.
Angka itu pun sudah termasuk kategori mobil Kei Car dan kendaraan niaga. Kondisi ini serupa dengan capaian yang dialami Jepang pada 9 tahun lalu.
Kala itu, penjualan mobil baru di Jepang terkoreksi hingga 15.1 persen menjadi sekitar 4.210.000 unit. Penyebabnya bencana alam gempa bumi dan tsunami yang menghancurkan dan memutus mata rantai pasokan di negara itu.

Bila dirinci lebih detail, dari angka penjualan 4.598.615 unit tersebut, terbagi menjadi 2.880.527 unit mobil penumpang dan 1.718.088 unit Keicar. Pada mobil penumpang, angkanya terkoreksi hingga 12,3 persen, sementara Keicar turun 10,1 persen dari tahun 2019.
ADVERTISEMENT
Toyota masih jadi raja penjualan mobil baru di Jepang
Dari total angka itu, Toyota masih jadi merek otomotif yang menguasai pasar Jepang dengan angka penjualan 1.454.524 unit. Turun 5,9 persen dibanding tahun sebelumnya yang menorehkan angka penjualan 1.547.173 unit.

Di posisi penjualan mobil terbanyak kedua ada Suzuki yang punya angka 630.842 unit. Angka itu anjlok 9,3 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang mencatatkan angka 696.014 unit.
Honda jadi merek otomotif ketiga yang mencatatkan angka penjualan tertinggi di Jepang sebesar 619.132 unit. Bila dikomparasikan pada 2019 yang membukukan 722.075 unit, ada penurunan hingga 14,2 persen.

Berikut klasemen penjualan merek mobil di Jepang:
- Toyota: 1.454.524 unit - turun 5,9 persen
- Suzuki: 630.842 unit - turun 9,3 persen
ADVERTISEMENT
- Honda: 619.132 unit - turun 14,2 persen
- Daihatsu: 592.346 unit - turun 10 persen
- Nissan: 468.544 unit - turun 17,4 persen
- Mazda: 177.087 unit - turun 13 persen
- Subaru: 105.540 unit - turun 19,5 persen
- Mitsubishi: 70.281 unit - turun 32 persen
- Isuzu: 66.748 unit - turun 18 persen
- Hino: 60.051 unit - turun 13,9 persen
- Mercedes-Benz: 51.041 unit - turun 14,2 persen
- Lexus: 49.059 unit - 21,3 persen
- Fuso: 38.103 unit - turun 7,6 persen
- Volkswagen: 36.576 unit - turun 21,8 persen
- BMW: 35.712 unit - turun 23,7 persen
- Audi: 22.304 unit - turun 7,9 persen
- MINI: 20.196 unit - turun 15,1 persen
- Volvo: 16.016 unit - turun 15,7 persen
ADVERTISEMENT
- Jeep: 13.588 unit - naik 1,7 persen
- Peugeot: 10.752 unit - naik 1,1 persen
- UD Trucks: 9.713 unit - turun 6,4 persen
- Porsche: 7.284 unit - naik 1,2 persen
- Renault: 5.964 unit - turun 12,3 persen
- Fiat: 5.891 unit - turun 1.6 persen
- Citroen: 5.031 unit - naik 22,2 persen
- Land Rover: 3.959 unit - turun 13,1 persen
- Abarth: 3.032 unit - naik 2,6 persen
- Alfa Romeo: 1.674 unit - turun 25,4 persen
- Jaguar: 1.423 unit - turun 56,3 persen
- Ferrari: 1.085 unit - naik 24,7 persen
- DS: 908 unit
- Maserati: 898 unit
- Lamborghini: 631 unit
- Ford: 546 unit
- Cadillac: 479 unit
- Bentley: 463 unit
- Street Scooter: 456 unit
- Chevrolet: 444 unit
ADVERTISEMENT
- Dodge: 444 unit
- Scania: 359 unit
- Lotus: 275 unit
- Rolls-Royce: 226 unit
- McLaren: 205 unit
- Aston Martin: 196 unit
- BMW Alpina: 164 unit
- Smart: 124 unit
- Chrysler: 24 unit
- Hyundai: 18 unit
- Bugatti: 2 unit
- Hummer: 1 unit
- Maybach: 1 unit
- GMDAT: 0 unit
- Opel: 0 unit
- Proton: 0 unit
- Ruf: 0 unit
- Saab: 0 unit
- Merek lainnya: 2.253 unit
***