Penjualan Mobil Oktober 2022 Minus 6 Persen

16 November 2022 12:19 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Toyota Avanza dan Veloz di GIIAS 2022. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Toyota Avanza dan Veloz di GIIAS 2022. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
ADVERTISEMENT
Penjualan mobil nasional mengalami penurunan pada periode Oktober 2022. Baik secara wholesales (distribusi dari pabrik ke diler) maupun retail berkurang bila dibandingkan periode sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang diterima kumparan berbicara, pada bulan kesepuluh tahun ini, wholesales turun 6,8 persen dari 99.986 menjadi 93.197 unit.
Honda BR-V di GIIAS 2022. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Data yang sama juga memperlihatkan penjualan langsung ke konsumen juga terkoreksi 6 persen, dari sebelumnya 95.422 unit menjadi 89.651 unit pada Oktober 2022.
Kendati begitu, capaian ini jauh lebih baik ketimbang periode yang sama tahun lalu, di mana wholesales Oktober 2021 mencatatkan angka 75.555 unit, sementara retail sales 77.002 unit. Bisa dikatakan masing-masing penjualan naik 23,3 dan 16,4 persen.
Mitsubishi Xpander Cross 2022 dipadati pengunjung GIIAS 2022. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan

Penjualan mobil Januari-Oktober 2022 851.413 unit

Berikutnya secara akumulasi, periode Januari ke Oktober 2022 ini, Gaikindo merekam wholesales kendaraan sebanyak 851.413 unit. Tumbuh 21,1 persen dari periode yang sama pada 2021 sebanyak 703.092 unit.
ADVERTISEMENT
Penjualan langsung ke konsumen juga mengalami peningkatan 21,4 persen. Januari-Oktober 2021 tercatat pabrikan yang tergabung dalam Gaikindo telah menjual 677.346 unit, kemudian naik pada periode serupa di 2022 menjadi 822.013 unit.
Suzuki S-Presso meluncur di GIIAS 2022. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Berdasarkan tren yang ada, Sekretaris Umum Gaikindo Kukuh Kumara optimistis target penjualan mobil baru bisa tembus minimal 900 ribu unit pada tahun ini. Apalagi didorong harga komoditi yang terkendali, sehingga pertumbuhan ekonomi masih di atas 5 persen pada kuartal dua 2022.
"Itu membantu penjualan mobil di Indonesia cukup baik. Dengan kondisi sekarang, kami harapkan proyeksi yang sudah ditentukan dari awal bisa terpenuhi," katanya.