Penyebab Putaran Mesin Mobil Naik-Turun Sendiri

26 Agustus 2019 8:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Panel instrumen pada mobil lawas Foto: dok. Muhammad Ikbal/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Panel instrumen pada mobil lawas Foto: dok. Muhammad Ikbal/kumparan
ADVERTISEMENT
Mobil dengan sistem pengabutan injeksi memang idealnya memiliki stasioner (putaran mesin) yang rata dan stabil. Akan tetapi, pada beberapa mobil yang mungkin sudah berusia tidak muda lagi, tak jarang ditemui kondisi stasioner yang tidak stabil atau naik turun.
ADVERTISEMENT
Tidak stabilnya stasioner memang bisa disebabkan oleh banyak hal, seperti masalah pada Idle Speed Control (ISC), Electronic Control Unit (ECU), kebocoran Intake Manifold atau Throttle Position Sensor (TPS).
Di antara beberapa penyebab stasioner tidak stabil tersebut, permasalahan pada TPS menjadi salah satu penyebab yang cukup banyak ditemui. TPS sendiri memiliki fungsi untuk membaca besaran bukaan pada throttle gas dan mengirimkan hasil bacaannya ke ECU.
Contoh Throttle Position Sensor Foto: dok. Istimewa
Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Bambang Supriyadi, menjelaskan TPS yang rusak tentu akan berdampak pada bacaan bukaan throttle gas yang tidak sesuai. Sehingga, akan mengakibatkan stasioner menjadi naik dengan sendirinya, meskipun pedal gas tidak diinjak.
“Karena dia (TPS) sensornya bermasalah, jadi membaca bukaan gasnya tidak sesuai, nah itu yang kadang bikin gas tiba-tiba naik sendiri bahkan tidak mau turun,” jelas Supriyadi saat dihubungi oleh kumparan.
ADVERTISEMENT
Pada kondisi dan jenis mobil tertentu, kerusakan TPS juga bisa ditandai dengan nyalanya check engine di panel instrumen atau munculnya informasi fault pada panel MID.
Panel instrumen Datsun Cross Foto: dok: Aditya Pratama Niagara
Rusaknya komponen TPS tersebut, tentunya dapat berdampak pada borosnya konsumsi bahan bakar, mesin menjadi kurang responsif, dan tidak nyaman bagi pengemudi.
“Kalau sudah parah, tentu efeknya jadi boros BBM, mesin terasa kurang responsif, dan pastinya akan tidak nyaman bagi pengemudi,” ujar Supriyadi
Oleh karena itu, jika kondisinya semakin parah, Supriyadi pun menyarankan agar segera mengganti komponen TPS tersebut dengan yang baru dan orisinil. Kondisi TPS yang tidak orisinil, dikhawatirkan akan kurang akurat dalam membaca bukaan throttle gas pada mobil.