Pertamina Kucurkan Rp 1,2 Triliun untuk Bikin Pabrik Baterai

5 September 2019 13:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pertamina akan buka pabrik baterai nasional 2021. Foto: Ghulam Muhammad Nayazri / kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pertamina akan buka pabrik baterai nasional 2021. Foto: Ghulam Muhammad Nayazri / kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Rencana pengembangan kendaraan listrik di Indonesia --khususnya pasca terbitnya Perpres nomor 55 tahun 2019, mendorong Pertamina ambil ancang-ancang untuk bertahan dan ambil bagian dalam ekosistem.
ADVERTISEMENT
Saat ini, mereka sedang mempersiapkan pembangunan pabrik baterai lithium nasional. Investasinya mencapai 80 juta dolar AS atau Rp 1,2 triliun, hanya untuk satu line produksi.
Memang saat ini, Pertamina hanya dikenal sebagai perusahaan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang menjadi menyediakan bahan bakar minyak atau BBM, untuk kendaraan bermesin ICE (internal combustion engine).
Baterai sepeda motor listrik GESITS Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
"Iya itu tadi kan market bergeser, dan kita belum ada pabrik baterai Indonesia, sehingga itu --pembangunan pabrik baterai-- akan menunjang kegiatan bisnis untuk renewable energi," ucap Vice President R&T Planning and Commercial Research & Technology Center Pertamina Andianto Hidayat, ketika ditanyakan soal alasan mereka bermain juga pada industri baterai, Rabu (4/9).
Terkait lokasinya, Andianto menyebut masih dalam pencarian. Namun dipastikan letaknya akan ada di Pulau Jawa. Realisasinya sendiri rencananya dilakukan pada tahun 2021.
ADVERTISEMENT
Fasilitas Pertamina akan berperan untuk melakukan pengolahan anoda dan katoda --bahan bakunya dari chemicals Morowali--, hingga menjadi baterai yang siap dipakai oleh kendaraan listrik.
com-Pertamina: SPBU di Kota Sorong Telah Beroperasi Normal Foto: Dok. Pertamina
"Kita lihat bila insentifnya berjalan dan animo dari pabrikan atau dari pasar bagus, harapannya dalam dua sampai tiga tahun lagi, kita harus sudah menambah line produksi lagi," kata Andianto.

Peluang bisnis

Tak hanya bisa masuk dalam ekosistem kendaraan listrik, Pertamina juga melihat peluang bisnis yang cukup besar di sektor ini. Sebab, dari skema bisnis yang umum di era electric vehicle, pengadaan baterainya pasti dipasok dari pihak ketiga.
"Pabrikan seperti Toyota, Honda, bahkan Mitsubishi tidak mungkin bikin baterai sendiri. Makanya kami menyiasati apabila mereka akan masuk Indonesia, nanti baterainya dari sini juga,' tuturnya.
ADVERTISEMENT
Apalagi bila mengacu pada Perpres, barang yang akan dapat insentif jika lokal kontennya tinggi, seperti salah satunya baterai yang diproduksi di dalam negeri.
"Terkait perkembangan standarisasi baterai, kami masih melihat market seperti apa di dunia. Kita ingin buat Indonesia spesial, jangan sampai jadi market lagi. Kalau bisa, industrinya bisa hidup sendiri lah di sini," ujarnya.