Otohitz Yamaha RD 125 American Dragster

Raimu-Davidson: Definisi ‘Liar’ Motor 2-Tak

13 Oktober 2019 13:00 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Owner sedang bersiap untuk proses penialian oleh juri di Kustomfest 2019. Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Owner sedang bersiap untuk proses penialian oleh juri di Kustomfest 2019. Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
Motor bermesin 2-tak sudah tak lagi sepopuler dulu. Inilah yang mendasari Denny Andrean builder dari bengkel Disaster 13, Semarang berkreasi menggunakan Yamaha RD 125.
Jandro --panggilan karibnya-- menuturkan, ide gilanya mengubah Yamaha RD 125 jadi motor kustom berangkat dari populasi motor 2-tak yang makin tergerus.
“Ini sebuah ide yang dadakan, jadi ya memang enggak pernah terkonsep sebelumnya. Cuma saya memang berkeinginan dari dulu ingin bikin motor yang memang dari mesin 2-tak. Bisa disebut ini motor memang liar dan enggak layak buat jalan harian, kebutuhannya untuk sobek (pameran) saja,” buka Jandro saat ditemui kumparan di Yogyakarta (6/10/2019).
Tampilan samping Raimu-Davidson. Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
Pria murah senyum ini menjelaskan, motor hasil kolaborasinya dengan Sameshit, Bali. Soal aliran American Dragster yang kemudian dituangkan adalah ide dari pemilik Sameshit, I Wayan Tigana.
Aliran American Dragster sendiri merupakan motor yang memiliki DNA Chopper dan lekat stigma ugal-ugalan.
Ide liar itu pun berbuah manis. Motor yang dikerjakan selama 40 hari menggunakan basis Yamaha RD 125 yang ditebus Rp 800 ribu jadi bintang Kustomfest 2019 dan menyabet gelar ‘Best People Choice’.
“Memang dari awal kita sudah punya plan pakai mesin yang sudah siap naik frame (rangka), ternyata sedapatnya. Bahan itu susah dicari untuk sekarang, karena 2-tak di Indonesia sudah hampir punah. Makanya dengan konsep motor yang ini kita mau bilang “2-tak menolak punah!” tegas Jandro.
Tampilan depan Raimu-Davidson. Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
Adapun, seluruh proses pengerjaan dilakukan sendiri oleh tangan Jandro. Sedangkan untuk detail pengecatan ia mendapat bantuan dari rekannya.
Bisa dibilang, seluruh bagian dari motor ini dibuat secara kustom. “Hanya ban dan velg yang enggak. Setiap semua projek saya ada tukang yang saya percayai yakni RR Airbrush, nanti tinggal kembali ke saya untuk detailing, finishing dan sebagainya,” jelasnya.
Tak kalah nyentrik, motor ini Jandro beri nama Raimu-Davidson. “Raimu itu di Bahasa Jawa adalah punya makna kasar dan ‘Davidson’ ya merek motor. Jadi sebenarnya ini adalah umpatan kasar, enggak harus Harley-Davidson,” ucapnya tertawa kecil.
Detail kustom dan gallery foto:
'Raimu-Davidson' berbasis mesin Yahama RD 125. Foto: Bangkit Jaya Putra/kumpran
Tampilan belakang Raimu-Davidson. Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
Tampilan dan desain tangki. Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
Tampilan karburator Raimu-Davidson. Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
Tampilan velg dan ban bagian belakang. Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
Layout mesin Yamah RD 125 di Raimu-Davidson. Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
Tampilan dan desain jok Raimu-Davidson. Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
Tampilan footpegs Raimu-Davidson. Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten