Ralph Teetor, Pria Tuna Netra Penemu Fitur Cruise Control

19 Juni 2020 7:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dynamic Cruise Control Toyota Fortuner Facelift. Foto: dok. Toyota
zoom-in-whitePerbesar
Dynamic Cruise Control Toyota Fortuner Facelift. Foto: dok. Toyota
ADVERTISEMENT
Pengemudi sekarang lebih mudah mengatur kecepatan mobilnya dengan bantuan cruise control. Fitur ini memudahkan siapa pun pengendara agar laju kendaraannya konstan, bahkan tanpa harus menginjak pedal gas.
ADVERTISEMENT
Tapi siapa sangka dibalik penemuan cruise control, ada tangan dingin seorang pria tuna netra yang menciptakannya. Orang itu bernama Ralph Teetor, pria berkebangsaan Amerika Serikat yang lahir 129 tahun lalu.
Ralph Teetor si penemu cruise control Foto: dok. Automotive Hall of Fame
Ralph Teetor sudah kehilangan penglihatannya sejak umur 5 tahun. Kala itu ia mengalami kecelakaan saat berkegiatan menggunakan pisau. Nahas, bagian mata pisau mengenai matanya.
Kendati begitu tak menyurutkan niat Teetor untuk tetap berkarya. Hingga akhirnya lulus dari University of Pennsylvania bergelar sarjana teknik mesin pada 1912, demikian seperti mengutip Automotive Hall of Fame.
Ralph Teetor si penemu cruise control. Foto: dok. Smithsonianmag
Singkat cerita penemuan cruise control terjadi saat dirinya berpergian dengan pengacaranya. Teetor terganggu dengan polah rekannya itu saat mengemudikan mobil.
Kebutaan yang dialami membuatnya lebih sensitif terhadap gerakan. Jadi ketika bercakapan, kecepatan mobil akan dikurangi selama rekannya berbicara.
ADVERTISEMENT
Sebaliknya, laju lebih kencang lagi saat mendengarkan Teetor berbicara. Dari situlah terbesit ide untuk membuat alat pengendali kecepatan. Harapannya supaya mobil tetap bisa melaju konstan secara otomatis sambil pengemudi dan penumpangnya berbicara.
Aktifkan fitur cruise control Wuling Almaz. Foto: Ghulam Muhammad Nayazri / kumparanOTO
Sepuluh tahun berlalu tepatnya pada 1945, Teetor berhasil memegang hak paten atas alat pengendali kecepatan kendaraan buatannya. Prinsip kerjanya dengan mengganti fungsi pedal gas. Sederhananya sistem menyesuaikan posisi akselerator dengan mengkalkulasi putaran atau rotasi poros gardan.
Tombol multifungsi di setir Kia Sedona Diesel Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO
Kemudian dengan bantuan solenoid --sejenis sistem elektromagnetik dan kumparan listrik--, komponen tersebut mengaktifkan katup throttle melalui kabel yang terhubung pada aktuator.
Katup inilah yang menyesuaikan sesuai perintah dari pengemudi untuk mengontrol daya dan kecepatan mesin dengan mengatur suplai udara yang dibutuhkan ruang bakar.
Simbol cruise control Foto: dok. wikimedia
Namanya saat itu belum cruise control, melainkan akrab disebut controlmatic, touchomatic, pressomatic, atau speedostat. Penyebutan cruise control setelah Chrysler menyematkannya di model sedan Imperial, New Yorker, dan Windsor pada 1958.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya nama cruise control menjadi umum dua tahun kemudian, dan menjadi fitur standar pada semua mobil Cadillac.
Tombol setir DFSK Glory i-Auto Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Kini cruise control terus berevolusi dan menjadi salah satu sistem swakemudi dan atau fitur keselamatan aktif. Teknologinya mampu beradaptasi dengan kecepatan kendaraan di depan, sehingga semakin meningkatkan aspek keselamatan pengemudi dan pengguna jalan lain.
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona
*****
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.