Regulasi Diskon PPnBM Permanen Ngambang, SPK Honda Bulan Januari Jeblok
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Belum jelasnya nasib perpanjangan diskon PPnBM 100 persen hingga bebas PPnBM permanen, rupanya mulai berdampak serius terhadap penjualan mobil di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Demikian seperti yang disampaikan oleh Business Innovation and Sales & Marketing Director PT Honda Prospect Motor (HPM), Yusak Billy, saat acara Media Test Drive All New Honda BR-V, di Cirebon, Jawa Barat, Selasa (11/1/2021).
"Terus terang pemesanan (mobil baru Honda) sampai tanggal 9 Januari (2022) kemarin dibandingkan periode sama Desember (2021) itu drop sampai 50 persen," jelas Billy.
Adapun, model yang paling terdampak penurunan pemesanan tersebut, yakni Honda HR-V, CR-V, dan City Hatchback RS. Faktor harga kedua model itu yang melambung tinggi saat ini, membuatnya jadi sepi peminat.
"HR-V dulu kan 100 persen diskonnya, CR-V juga. Makanya kenapa naik harganya sangat tinggi, karena tadinya kita dari 0 persen pajaknya sekarang jadi 15 sampai 20 persen berdasarkan skema pajak emisi," beber Billy.
ADVERTISEMENT
Selain faktor belum jelasnya nasib perpanjangan diskon PPnBM dan adanya pajak emisi, kenaikan dalam hal pajak Bea Balik Nama di setiap daerah juga turut berdampak pada lonjakan harga tersebut.
Banyak konsumen menunda pembelian
Akibatnya, kini banyak konsumen yang memilih untuk menahan diri untuk melakukan proses pembelian sampai adanya kejelasan status perpanjangan atau permanen terhadap diskon PPnBM 100 persen.
"Hampir semuanya yang sudah pesan menahan, menunggu aturannya, jadi konsumen juga menunggu situasi. Tapi kalau nanti nggak keluar-keluar kepastiannya, saya nggak tahu apakah akan ada yang batalkan atau tidak," beber Billy.
Berharap segera diputuskan
Karena itu, Billy pun berharap agar pemerintah segera memutuskan nasib perpanjangan atau permanen diskon PPnBM tersebut. Sebab bila tak kunjung jelas, dirinya khawatir hal itu akan berdampak besar terhadap penjualan mobil secara nasional.
ADVERTISEMENT
"Kami sih mengobrol lewat Gaikindo dengan pemerintahan terkait. Jadi ya kami yakin pemerintah punya kebijakan yang tepat ya untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi. Karena kemarin kan PPnBM relaksasi itu benar-benar bermanfaat ya," tutup Billy.