Rocky dan Raize Inden Berbulan-bulan, Daihatsu: Sulit Tambah Produksi

27 Mei 2021 12:19 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tampilan depan Daihatsu Rocky. Foto: Muhammad Ikbal/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Tampilan depan Daihatsu Rocky. Foto: Muhammad Ikbal/kumparan
ADVERTISEMENT
Kehadiran Daihatsu Rocky dan Toyota Raize di pasar otomotif Indonesia sukses sedot perhatian. Meluncur pada 30 April 2021, keduanya mencatatkan SPK sampai ribuan unit.
ADVERTISEMENT
Namun sayangnya, waktu inden dari kedua mobil tersebut jadi pajang. Untuk Daihatsu Rocky harus ditunggu 2 bulan, sementara Toyota Raize lebih lama, bahkan varian tertinggi GR TSS, sampai 9 bulan.
“Jadi kalau di kakak kami (Toyota) itu katanya indennya bisa berbulan-bulan, kami dapat pastikan untuk Rocky maksimal itu di 2 bulan,” jelas Marketing & Customer Relation Division Head PT Astra International-Daihatsu Sales Operation (AI-DSO), Hendrayadi Lastiyoso, saat ditemui di acara media test drive Daihatsu Rocky di pusat R&D PT Astra Daihatsu Motor (ADM) di Karawang, Jawa Barat, Selasa (25/5/2021).
Ini menimbulkan kekhawatiran, karena ada potensi calon konsumen beralih ke model atau merek lain akibat terlalu lama menunggu. Lantas apa upaya PT Astra Daihatsu Motor (ADM), apakah akan menambah volume produksinya?
ADVERTISEMENT
“Dalam zaman COVID, kapasitas terpakai kami tidak bisa optimal, karena kami harus mengikuti protokol kesehatan. Yang namanya protokol kesehatan itu di ADM dijalankan secara optimal, jadi selama COVID masih ada, kemungkinan besar akan sulit memenuhi (tingginya permintaan) karena protokol kesehatan prioritas nomor satu,” jelas Direktur Pemasaran PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Amelia Tjandra.
Toyota Raize. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan

Sulit Menambah Kapasitas Produksi

Ya ujungnya, ADM pun mengaku tak bisa berbuat banyak, termasuk meningkatkan kapasitas produksi dari yang ada saat ini.
“Kami tidak mau mengabaikan dan mengendurkan protokol kesehatan demi mendapatkan volume yang lebih besar, Itu tidak terjadi di ADM. Karena protokol dan kesehatan karyawan ADM menjadi prioritas, sangat sulit menambah kapasitas (produksi) di zaman seperti saat ini,” beber Amelia.
ADVERTISEMENT
Lebih jauh, Amelia juga mengatakan peningkatan kapasitas produksi tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat. Sebab, pada produksi sebuah mobil, pihaknya juga akan sangat bergantung pada supplier komponen lainnya.
“Saya selalu bilang bikin mobil itu tidak seperti bikin roti atau pisang goreng yang vendornya 1. Karena vendor yang terkaitnya itu tier 1 sampai tier 2 bisa sampai 1.500,” ujar Amelia.
Daihatsu Rocky ADS (kiri) dan Daihatsu Rocku ASA (kanan). Foto: Muhammad Ikbal/kumparan
Untuk saat ini, Daihatsu Rocky dan Toyota Raize ditargetkan dapat diproduksi sebanyak 3.200 unit dalam periode April hingga Mei 2021.
Dari total 3.200 unit tersebut, rinciannya Toyota Raize sebanyak 2.000 unit dan Daihatsu Rocky 1.200 unit.
***