Rupiah Melemah Bikin Harga Mobil CBU dan CKD Terkerek

kumparanOTO

7 Juli 2022 7:36 WIB

waktu baca 3 menit

Toyota Corolla Cross Hybrid di GIIAS 2021. Foto: Muhammad Ikbal/kumparan

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terpantau melemah hingga menembus Rp 15.017 per dolar AS pada Rabu (6/7) pagi. Situasi ini bakal berdampak terhadap berbagai sektor perekonomian, termasuk industri otomotif.

Sejumlah produk yang dipasarkan secara CBU bakal mengalami penyesuaian harga.

"Iya pasti ada dampaknya (pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar), tapi di luar itu ada dampak lain juga dari inflasi dan harga sejumlah material yang naik," ujar Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM), Anton Jimmi Suwandy kepada kumparanOTO.

Anton tak menampik saat ini sejumlah model Toyota mengalami kenaikan harga, khususnya yang dijual dengan status CBU dan CKD.

"(CBU) rata-rata naik. Kalau CKD ada yang berubah harganya beberapa, tapi sekali lagi dampak ini lebih karena inflasi dan material cost increase," tambah Anton.

Toyota Rush di booth Toyota di IIMS Hybrid 2021. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan

Senada dengan Anton, Business Innovation and Marketing & Sales Director PT Honda Prospect Motor (HPM), Yusak Billy, menuturkan ada banyak faktor yang mempengaruhi kenaikan harga suatu mobil.

"Penyesuaian harga banyak faktornya, nilai tukar salah satunya. Misalnya yang lain ada juga kenaikan bahan baku, biaya logistik yang sangat tinggi juga kenaikannya. Namun yang pasti kami selalu berusaha menekan kenaikan biaya tersebut dengan berbagai efisiensi di segala lini," beber Billy kepada kumparanOTO.

Merujuk data situs resmi Toyota dan Honda, ada beberapa produk yang terpantau mengalami kenaikan harga. Berikut di antaranya.