Sebelum Beli Mobil Bekas Transmisi Matik, Simak 5 Tips Ini

4 Agustus 2020 8:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Desain tuas transmisi Toyota Kijang (Innova) generasi kelima Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Desain tuas transmisi Toyota Kijang (Innova) generasi kelima Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mobil bekas bertransmisi matik semakin diburu masyarakat di masa pandemi COVID-19. Pengoperasiannya yang mudah untuk penggunaan harian di dalam kota, jadi faktor mobil matik banyak dipilih.
ADVERTISEMENT
Opsi modelnya pun beragam ada city car, LCGC, sedan, hatchback, MPV, hingga SUV.
Namun, apa pun pilihan segmennya yang terpenting harus berhati-hati dan teliti saat memilihnya. Karena khawatir akan mendapat unit dengan kondisi yang rusak, khususnya transmisi.
Bila apes dapat yang sudah rusak sangat parah, tentu biaya yang dibutuhkan untuk perbaikan sangatlah besar.
Founder dan teknisi ahli bengkel spesialis matik Worner Matic, Hermas Prabowo, memberikan 5 tips saat membelinya.
Bengkel Worner Matic. Foto: Muhammad Ikbal/kumparan

1. Siapkan dana cadangan untuk perbaikan

Sebelum membeli mobil bekas bertransmisi matik, Hermas menyarankan agar para calon pembeli menyiapkan dana cadangan untuk jaga-jaga perbaikan transmisi matik mobil bekas tersebut.
Sebab, ketika membeli sebuah mobil bekas, tentu selalu ada potensi perbaikan pada mobil, termasuk pada sistem transmisi matik.
ADVERTISEMENT
Ilutrasi transmisi mobil matik Foto: Istimewa
Lebih lanjut, kata Hermas, usia dan kondisi transmisi matik pada sebuah mobil tidak bisa diprediksi secara pasti. Bisa saja, kerusakan tersebut terjadi dalam jangka waktu 1 bulan setelah pembelian atau 5 tahun setelah pembelian.
"Jadi tidak menjamin suatu mobil punya usia sama, lalu matiknya rusaknya juga akan bersamaan. Karena, banyak faktor yang mempengaruhi itu, pemakaian, perawatan, peruntukkan mobil itu sendiri," tambah Hermas

2. Jangan percaya odometer

Odometer Peugeot 405 STi. Foto: dok. Malique Selatan Djakarta
Lebih lanjut, Hermas juga menyarankan agar para calon pembeli mobil bekas matik jangan mudah percaya dengan odometer.
Pastikan apakah kondisi odometer di mobil tersebut, sesuai dengan usia mobil, kondisi mesin, eksterior dan interior mobil.
"Jadi jangan gampang percaya juga sama mobil bekas yang odometer rendah. Karena bisa saja itu sudah diubah. Paling mudahnya, cek saja kaki-kakinya, ruang mesinnya, lalu interior mulai dari plafon sampai setirnya bagaimana. Kalau sudah mulai pada enggak mulus, nah itu patut curiga," kata Hermas.
ADVERTISEMENT

3. Uji akselerasi mobil bekas matik

Ilustrasi Speedometer Foto: dok. Istimewa
Ketika saat mengecek mobil bekas matik tersebut, Hermas menyarankan agar para calon pembeli memaksimalkan pengujiannya.
"Jadi ketika kita mau beli mobil bekas matik, bila bisa mencobanya itu jangan cuma muter-muter komplek terus jalan pelan. Maksimalkan saja bejek dari pelan lalu sampai gas pol," kata Hermas.
Dengan merasakan akselerasi mobil bekas matik itu hingga maksimal, maka karakteristik dari kondisi transmisi matik itu akan dapat dirasakan. Sebab, bukan tidak mungkin kerusakan pada transmisi matik mobil tersebut justru timbul saat putaran mesin tinggi.
Ilustrasi pedal mobil matik Foto: Shutterstock
Bahkan, kata Hermas, bila memang memungkinkan, tak ada salahnya menguji mobil tersebut di jalan tol.
"Malah kalau penjualnya enggak keberatan kita bawa uji di tol, coba saja injak gas sampai kecepatan maksimum. Mudah enggak dia akselerasi dari 0 ke 100 km per jamnya. Dengan begitu akan ketahuan rusak atau tidaknya," beber Hermas.
ADVERTISEMENT

4. Uji mobil tersebut saat kondisi mesin dingin

Ilustrasi oper gigi pada mobil matik. Foto: Muhammad Ikbal/kumparan
Selain harus memaksimalkan pengujian, Hermas juga menyarankan agar para calon pembeli mencoba transmisi matik mobil bekas tersebut sejak suhu mesin masih dalam kondisi dingin.
"Saat kondisi mobil sudah panas biasanya kerusakan pada transmisi matik itu cenderung tidak ketahuan. Sebaliknya, saat mesin dingin biasanya kalau dia selip atau telat maju saat tuas sudah dioper itu pasti akan terasa," tutur Hermas.

5. Lakukan pemeriksaan

Ilustrasi pengerjaan mobil matik. Foto: Muhammad Ikbal/kumparan
Terakhir, kata Hermas, tak ada salahnya juga para calon pembeli mengajak rekannya atau pemilik bengkel yang punya alat scanner. Dengan mengecek melalui alat scanner maka kondisi transmisi matik mobil itu akan dapat mudah diketahui.
"Setelah dibejek tadi itu, di-scan saja. Di lihat ada yang error apa tidak. Biasanya kalau dia sudah enggak bagus kondisinya akan muncul error-error pada beberapa kelistrikan matiknya," ujar Hermas.
ADVERTISEMENT
Setelah 5 tahapan itu dilakukan dan mobil bekas matik sudah dibeli, tak ada salahnya juga segera membawa mobil tersebut ke bengkel langganan. Lakukan general check up hingga penggantian oli transmisi untuk memastikan kondisi pasti dari sistem transmisi matik mobil bekas tersebut.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)