Sebelum Ganti Ban Mobil, Perhatikan 3 Hal Ini Supaya Terhindari dari Celaka

21 November 2020 17:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tapak ban mobil yang sudah botak Foto: Shutter stock
zoom-in-whitePerbesar
Tapak ban mobil yang sudah botak Foto: Shutter stock
ADVERTISEMENT
Ban mobil yang sudah terlihat aus, muncul retakan, sampai kemampuan traksi ke permukaan jalan berkurang, sudah perlu diganti. Hal ini wajib dilakukan supaya senantiasa menjaga keselamatan berkendara.
ADVERTISEMENT
Ban juga punya peran penting menopang keseluruhan bobot kendaraan. Selain itu juga berfungsi sebagai penerus gaya dorong dari sistem penggerak, dan peredam getaran dari permukaan jalan. Untuk itu, kondisi dan kualitas ban harus selalu diperhatikan, termasuk ketika Anda hendak menggantinya.
Ilustrasi ban mobil yang terselip kerikil. Foto: dok. Istimewa
Biasanya ketika sampai di toko ban, Anda akan disuguhkan ragam jenis ban mobil, termasuk perbedaannya dari harga, merek, dan ukuran. Oleh karena itu, ada kalanya Anda akan mempertimbangkan mengganti ban, yang spesifikasinya beda dari ban bawaan pabrikan.
Namun sebelum benar-benar memutuskan hal tersebut, ada baiknya pahami dulu panduan mengganti ban yang tepat berikut ini dari Product Manager Marketing PT Michelin Indonesia, Fahrur Rozi.

1. Usahakan ganti ban sama dengan bawaan pabrikan mobil

Pertama menurut Rozi, lebih baik abaikan penjual ban yang merekomendasikan ban merek lain sebagai subtitusi. Sebab, belum tentu spesifikasinya sama dan sesuai dengan mobil.
ADVERTISEMENT
Sehingga upayakan mencari ban yang sama profil dan mereknya sesuai pabrikan. Ini dilakukan apabila orientasinya mobil digunakan untuk mobilitas sehari-hari.
"Karena engineer sudah mendesain dan mengkalkulasi sedemikian rupa mobilnya hanya cocok dengan ban tertentu. Misal mobil sejuta umat, dipasangkan ban berukuran 195/70 ring 14, itu memang mobilnya didesain cocok dengan profil tersebut," jelasnya.
Peluncuran Ban Michelin X Multi Z2. Foto: Bagas Putra Riyadhana

2. Lebih baik upsize ketimbang downsize

Terus bagaimana apabila sudah mencari, namun tidak mendapatkan ban sesuai anjuran produsen mobil? Khusus hal ini Rozi merekomendasikan penggantian ban dengan profil satu tingkat di atasnya.
Kemudian supaya terhindar akan-akalan penjual ban, pahami juga tingkat load index maupun speed index ban bawaan. Keduanya merupakan batasan yang dimiliki setiap ban.
Peluncuran Ban Michelin X Multi Z2. Foto: Bagas Putra Riyadhana
Load index berkaitan dengan kapasitas maksimalnya mengangkut beban, sementara speed index merupakan batasan kecepatan maksimal ban boleh bergulir.
ADVERTISEMENT
"Karena ban utamanya related dengan load index atau kemampuan ban mengangkut beban. Apabila downsize, ada risiko ban pecah karena overload," katanya.

3. Jangan tergiur harga murah

Paling penting, jangan sampai tergiur ban dengan harga murah. Sebelum beli, pastikan dulu mengetahui harga ban yang diincar di pasaran.
Bukan tidak mungkin, ban yang dijual murah memiliki kualitas buruk, sehingga berdampak pada performa dan mengancam keselamatan di jalan.
"Memilih ban ibarat menentukan pasangan. Jangan sampai di tengah jalan baru ngeh salah pilih. Sebab Anda menggunakan ban pada kendaraan untuk periode yang panjang," imbuhnya.