OTOHITZ OTO TIPS

Sebuah Panduan Bagi Kamu yang Ingin Berburu Motor 2-tak

12 Maret 2020 11:36 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
RX-King Special Edition NOS Foto: dok. Arif King Priok
zoom-in-whitePerbesar
RX-King Special Edition NOS Foto: dok. Arif King Priok
Tren motor 2-tak kembali naik daun baru-baru ini. Terakhir ada Yamaha RX-King kinyis-kinyis yang dilego Rp 150 jutaan.
Lalu ada pula Honda Nova Dash, motor 2-tak lain dengan perawakan 'ayam jago' yang juga punya harga tinggi di pasaran. kumparan menemukan salah satu unitnya, yang dijual seharga Rp 125 jutaan.
Dua motor tadi hanyalah beberapa contoh sebenarnya, karena banyak yang incar dan unitnya terbatas, maka harganya melambung tinggi.
Di Indonesia, motor 2-tak ada banyak jenisnya. Malah tidak sampai harus merogoh kocek dalam-dalam. Seperti Yamaha F1ZR, Kawasaki Ninja 150 RR, Suzuki RX-Cool, Suzuki RGR 150, Suzuki Satria Hiu, Suzuki Tornado, Honda NSR 150, dan masih banyak lagi.
Jadi akan cocok buat Anda yang baru banting setir ingin memelihara motor 2-tak sesuai keinginan, atau sekadar mau coba membelinya buat motor cadangan.
Satria RU 120 LSCM Foto: Istimewa
Nah untuk itu, Ahmad Arif, penggawa Arif King Priok, spesialis penjual motor 2-tak membeberkan tipsnya, supaya mendapat kuda besi 2-tak dalam kondisi optimal.
1. Pastikan oli samping bekerja
Utamanya kata Arif sebelum meminang motor 2-tak bekas, adalah pastikan saluran oli samping bekerja optimal.
Maksudnya begini, jika oli samping berkurang drastis, artinya ada kelainan pada sistem pompa maupun komponen mesin. Kemudian ada gesekan tanpa pelumas (oli samping yang sudah terbakar) pada kruk as, piston, bearing pin piston, atau silinder yang menyebabkan panas.
Motor 2-tak Dilego Foto: Citra Pulandi/kumparan
Apabila diizinkan untuk mengetesnya, tanda kelainan tersebut adalah mesin cepat panas.
"Motor 2-tak itu lebih simpel, perhatiin oli sampingnya enggak tekor (cepat terhisap pompa oli) aja udah aman," buka Arif saat dihubungi kumparan, Selasa (10/3).
2. Jangan percaya angka odometer rendah
Arif menambahkan, karena tren motor 2-tak makin berkembang, akan bermunculan penjual motor musiman yang mau meraup untung.
Mereka mengaku jual motor 2-tak dengan jarak tempuh rendah untuk meyakinkan pembeli.
Motor bekas Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
"Ya jangan cepat percaya. Misal ada yang bilang km masih rendah, terus kondisinya ternyata banyak bonyok atau enggak lengkap. Tapi kalau kondisinya baru semua, boleh dipertimbangkan," tambah Arif.
3. Cek fisik
Bila kondisi mesin dan jarak tempuh sudah dicermati, maka ada baiknya teliti juga komponen maupun suku cadang yang dipakai.
Namanya motor lawas, sudah barang tentu komponen yang tersematkan pasti berumur. Mudahnya jelas Arif pastikan body atau part original masih terpasang semua.
"Kalau yang ini sebenarnya susah emang. Butuh waktu 3 tahun buat bedain part orisinil atau bukan. Misalnya blok, karbu, atau yang kecil-kecil kayak speedometer, saklar masih ori apa enggak. Karena ori sama imitasi bisa kelihatan pasti," terangnya lagi.
Motor 2-tak Dilego Foto: Citra Pulandi/kumparan
4. Cek kelengkapan surat
Terakhir papar Arif, sebelum benar-benar memutuskan untuk membelinya, pastikan kelengkapan legalitas motor. Tentunya cek kesesuaian nomor rangka dan nomor mesin pada Surat Tanda Kendaraan Bermotor (STNK) dan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB).
Pastinya dengan kelengkapan STNK maupun BPKB, apabila hendak menjualnya lagi dapat mempertahankan harga jual motor 2-tak yang dimiliki tetap kompetitif.
Ilustrasi STNK Foto: Aprilandika Pratama/kumparan
OTOHITZ OTO TIPS Foto: dok. Rahmad Arif
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten