Sektor Bus 'Mati Suri', Jualan Hino Anjlok 77 Persen pada April 2020

21 Mei 2020 14:29 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Produksi sasis rangka truk Hino. Foto: Hino
zoom-in-whitePerbesar
Produksi sasis rangka truk Hino. Foto: Hino
ADVERTISEMENT
PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI) mengaku bisnisnya turut terpukul panemi virus corona. Kondisi ini juga berpengaruh terhadap pasar kendaraan niaga secara nasional.
ADVERTISEMENT
Chief Operating Officer HMSI, Santiko Wardoyo, mengatakan pasar kendaraan niaga secara nasional diperkirakan turun hingga lebih dari 40 persen selama April 2020.
"Bicara mobil komersial, dengan ekonomi yang turun ini dampaknya untuk market kendaraan niaga turun lebih dari 40 persen. Apalagi kita lihat bulan Mei ini agak pendek jadi akan mempengaruhi juga. Apalagi kasus covid-19 meningkat terus," kata Santiko saat diskusi virtual Ngovid, Rabu (20/5).
Pabrik Truk Hino di Indonesia Foto: PT Hino Motors Manufacturing Indonesia (HMMI)
Selama April 2020, penjualan ritel HMSI merosot sebesar 77 persen dari periode yang sama tahun lalu. Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menyebut penjualan dari diler ke konsumen tercatat 481 unit, sedangkan April 2019 mencapai 2.096 unit.
Sementara periode Januari hingga April 2020 terkoreksi 49 persen atau 5.363 unit dari 10.528 unit pada periode yang sama tahun lalu. Santiko menyebut penurunan disebabkan permintaan dari sektor bus, khususnya pariwisata, yang nyaris mati suri terdampak wabah corona.
ADVERTISEMENT
"Sektor yang masih ada permintaan di diler itu kargo, logging, CPO, dan mining, juga untuk melakukan peremajaan. Yang paling kena banget itu sektor bus yang mati suri, khususnya pariwisata," ujarnya.
Pabrik Truk Hino di Indonesia Foto: PT Hino Motors Manufacturing Indonesia (HMMI)
Angka distribusi dari pabrik ke diler bus Hino selama April tercatat hanya 17 unit, padahal bulan sebelumnya masih 158 unit. Sementara truk model Dutro, Ranger, dan Profia terkoreksi 322 unit dari 1.010 unit.
Hino juga masih menghentikan sementara aktivitas produksi kendaraannya hingga 5 Juni 2020. Meski begitu, Senior Executive Officer Aftersales Services & Technical HMSI, Irwan Supriyono, mengatakan outlet tetap melayani konsumen untuk perbaikan secara terbatas.
"Ada sekitar 44 outlet yang terkena PSBB, tapi kita tetap mendapat izin untuk operasional secara terbatas. Konsumen bisa tetap gunakan home service," paparnya.
ADVERTISEMENT
Leasing Lebih Selektif
Penurunan pasar kendaraan niaga dipengaruhi melambatnya pertumbuhan ekonomi yang hanya 2,97 persen pada kuartal pertama 2020 karena pandemi. Santiko mengatakan kondisi ini merugikan pelaku usaha karena perputaran uang lesu.
"Perputaran uang di sektor usaha yang melibatkan kendaraan niaga turun. Jadi banyak konsumen kami yang minta relaksasi ke leasing. Sedangkan sekarang perusahaan pembiayaan jadi sangat selektif dan mempengaruhi proses pembelian dari konsumen kami," pungkasnya.
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.