Selain Pedal Rem, Fitur Ini Jadi Andalan Sopir Bus dan Truk di Turunan, Apa Itu?
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
ADVERTISEMENT
Bukan hand brake, ya, melainkan bernama exhaust brake atau rem gas buang. Sesuai namanya cara kerjanya menggunakan putaran mesin dengan memampatkan tekanan gas buang.
Mekanismenya menutup saluran gas buang sebelum sampai knalpot. Komponen penutup gas buang ini disebut katup kupu-kupu. Namun tidak semua gas ditahan, ada celah kecil supaya gas buang bisa keluar sedikit.
"Kalau ditutup full nanti meledak. Kemudian setelah ditutup akibatnya gas buang enggak keluar, balik lagi ke atas piston," papar Technical Training & Support Center Dept. Head PT Hino Motor Sales Indonesia (HMSI) Suyadi kepada kumparan beberapa waktu lalu.
"Akhirnya putaran piston mendapat tekanan dan geraknya melambat, putaran mesin juga melambat sehingga ada proses pengereman. Setelah selesai, dilepas lagi gas buangnya," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Exhaust brake bisa diaktifkan manual atau semi manual tergantung produsen sasis. Umumnya untuk mengaktifkannya dengan cara menggeser tuas yang menyerupai sein ke atas.
Cara menggunakan exhaust brake pada bus dan truk yang benar
Tambah Suyadi, prosedur yang benar untuk mengantisipasi rem blong, saat pengereman adalah memanfaatkan engine brake dulu, kemudian aktifkan exhaust brake, baru ditambahkan rem utama.
"Hal ini akan mengurangi beban kampas tromol tidak panas, kehilangan performa pengereman dapat diminimalisir. Kalau cuma memanfaatkan rem utama yang bekerja tentunya kurang proper," imbuh pria ramah ini.
ADVERTISEMENT
Namun pastikan juga saat mengaktifkannya lepas injakan dari pedal gas. Kemudian hindari menetralkan gigi, supaya semua sistem pengereman bus bekerja optimal.