Selain Pedal Rem, Fitur Ini Jadi Andalan Sopir Bus dan Truk di Turunan, Apa Itu?

9 Oktober 2020 15:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kursus setir bus Sumber Alam. Foto: dok. Youtube Sumber Alam ID
zoom-in-whitePerbesar
Kursus setir bus Sumber Alam. Foto: dok. Youtube Sumber Alam ID
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sistem pengereman pada kendaraan bus maupun truk tak cuma rem angin atau kombinasi dengan minyak. Ada satu sistem pengereman lagi yang membantu rem utama untuk memperlambat laju bus.
ADVERTISEMENT
Bukan hand brake, ya, melainkan bernama exhaust brake atau rem gas buang. Sesuai namanya cara kerjanya menggunakan putaran mesin dengan memampatkan tekanan gas buang.
Petugas memeriksa kelayakan bus jelang mudik 2018. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Mekanismenya menutup saluran gas buang sebelum sampai knalpot. Komponen penutup gas buang ini disebut katup kupu-kupu. Namun tidak semua gas ditahan, ada celah kecil supaya gas buang bisa keluar sedikit.
"Kalau ditutup full nanti meledak. Kemudian setelah ditutup akibatnya gas buang enggak keluar, balik lagi ke atas piston," papar Technical Training & Support Center Dept. Head PT Hino Motor Sales Indonesia (HMSI) Suyadi kepada kumparan beberapa waktu lalu.
"Akhirnya putaran piston mendapat tekanan dan geraknya melambat, putaran mesin juga melambat sehingga ada proses pengereman. Setelah selesai, dilepas lagi gas buangnya," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Exhaust brake bisa diaktifkan manual atau semi manual tergantung produsen sasis. Umumnya untuk mengaktifkannya dengan cara menggeser tuas yang menyerupai sein ke atas.
Rem tambahan yang juga termasuk auxiliary brake ini paling berguna saat bus hendak melaju di jalanan menurun. Sehingga deselerasi bisa tertahan, dan pengemudi tidak hanya terpaku pada rem utama yang diinjak.
Instruktur memberi arahan saat kursus setir bus Sumber Alam. Foto: dok. Youtube Sumber Alam ID

Cara menggunakan exhaust brake pada bus dan truk yang benar

Tambah Suyadi, prosedur yang benar untuk mengantisipasi rem blong, saat pengereman adalah memanfaatkan engine brake dulu, kemudian aktifkan exhaust brake, baru ditambahkan rem utama.
"Hal ini akan mengurangi beban kampas tromol tidak panas, kehilangan performa pengereman dapat diminimalisir. Kalau cuma memanfaatkan rem utama yang bekerja tentunya kurang proper," imbuh pria ramah ini.
ADVERTISEMENT
Namun pastikan juga saat mengaktifkannya lepas injakan dari pedal gas. Kemudian hindari menetralkan gigi, supaya semua sistem pengereman bus bekerja optimal.