news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Simak 5 Tips Aman Jadi Boncengers

11 Maret 2020 9:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi boncengan di sepeda motor. Foto: Shutter Stocks
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi boncengan di sepeda motor. Foto: Shutter Stocks
ADVERTISEMENT
Jadi penumpang sepeda motor atau boncengers, ternyata punya aturan main. Tujuannya, supaya pengemudi bisa mudah mengendalikan motor ketika berkendara.
ADVERTISEMENT
Psalnya, motoran secara berboncengan bisa dibilang lebih sulit dibanding berkendara sendirian, karena motor akan lebih berat karena ada tambahan bobot penumpang.
Instruktur Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), Jusri Pulubuhu menyebut, ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh boncengers. Tentu supaya tetap aman dan nyaman ketika di jalan.
1. Posisi tubuh
Ilustrasi pemotor terjatuh Foto: dok. Istimewa
Aturan pertama yang harus diperhatikan boncengers adalah posisi duduknya.
"Pembonceng wajib duduk menghadap depan, tidak boleh membelakangi pengendara. Jangan terlalu ke belakang, harus berdekatan dengan punggung pengemudi," kata Jusri saat dihubungi kumparan, Selasa (10/3).
2. Jepit pinggul pengemudi dan pegangan
Ilustrasi berboncengan. Foto: allstate.com
Lalu, lanjut Jusri, idealnya kedua siku bagian dalam pembonceng harus menjepit pinggul pengemudi dan memeluk, atau tangan bisa berpegangan pada pinggul pengemudi. Jangan berpegangan pada behel belakang motor.
ADVERTISEMENT
Dengan berpegangan pada pinggul pengemudi, pembonceng akan mengikuti akselerasi dengan baik sehingga pergerakan motor lebih stabil.
3. Ikuti akselerasi
Sepeda motor melintas di dalam tol untuk menghindari banjir di kawasan Kelapa Gading, Sunter dan Cempaka Putih. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Pergerakan pembonceng tidak boleh berlawanan dengan pengemudi. Ketika motor berakselerasi belok ke kanan, tubuh pembonceng juga harus condong ke kanan.
Hal ini juga berlaku saat motor melewati tikungan yang panjang. Pembonceng harus disiplin mengikuti arah akselerasi motor.
4. Jangan gerak tiba-tiba
Ilustrasi berboncengan. Foto: autoevolution
Hal penting lainnya, boncengers jangan bergerak tiba-tiba, harus dilakukan secara halus agar tidak mengganggu kendali pengemudi.
"Gerakan pembonceng harus dibatasi dan wajib sesuai dengan gerakan pengemudi," tambahnya.
5. Posisi boncenger wanita
Seorang pengendara sepeda motor melintas di jembatan penyeberangan orang di jalan K.H Noer Ali Kalimalang, Selasa (10/3). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Terakhir, Jusri juga mengingatkan untuk pembonceng wanita wajib duduk dengan posisi mengangkang di motor, khususnya untuk yang memakai rok, lebih baik membawa celana panjang. "Bagi wanita, duduk menyamping tidak pernah pernah dibenarkan," tegasnya.
ADVERTISEMENT