Soal Mobil Listrik untuk Indonesia, Honda: Kami Ada Hybrid, Plug-in, dan Baterai

11 Mei 2020 13:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mobil listrik Honda Foto: Gesit Prayogi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Mobil listrik Honda Foto: Gesit Prayogi/kumparan
ADVERTISEMENT
Program kendaraan ramah lingkungan seperti mobil listrik masih dihadapkan dengan ketidakpastian di tengah wabah virus corona. Terlebih, regulasi uji tipe kendaraan listrik yang digarap Kementerian Perhubungan hingga kini belum juga ketok palu.
ADVERTISEMENT
Namun, salah satu produsen mobil dalam negeri, PT Honda Prospect Motor, nyatanya tetap meneruskan pengembangan implementasi mobil listrik di Indonesia. Business Innovation and Marketing & Sales Director PT HPM, Yusak Billy, mengatakan belum menentukan model apa yang akan diluncurkan.
"Kami selalu mengikuti program dari pemerintah. Untuk modelnya apa, lihat dari kondisi pasar, apa sih yang paling pantas untuk diluncurkan. Line up-nya kami sudah punya, mulai dari baterai, plug-in, hybrid," kata Yusak kepada kumparan saat Diskusi Virtual Forum Wartawan Otomotif (Forwot) belum lama ini.
Mobil listrik Honda Foto: dok. Carscoops
Yusak menjelaskan masih mendiskusikan soal model mobil listrik Honda yang cocok untuk dipasarkan di Indonesia. Hal ini karena infrastruktur untuk kendaraan tersebut seperti Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) yang belum cukup memadai.
ADVERTISEMENT
"Modelnya kami sedang bahas secara internal, yang paling cocok untuk kebutuhan konsumen di Indonesia. Sembari melihat infrastruktur apa yang tersedia di Indonesia," ujarnya.
Ia pun menegaskan belum bisa memastikan kapan peluncuran mobil tersebut dilakukan. Termasuk juga peluncuran model lain di tengah pandemi corona.
"Peluncuran selalu melihat kondisi pasar. Sekarang kondisinya sangat turun, tidak stabil dan berubah setiap saat. Kami melihat terus kondisi pasar terakhir, untuk memberitahu ada tidaknya peluncurannya," pungkasnya.
Logo Honda. Foto: dok. HPM
Saat ini, mobil listrik memang masih dibanderol dengan harga tinggi. Agar populasinya bisa cepat tumbuh, pemerintah harus mempersiapkan kebijakan pendukungnya.
Selain insentif fiskal dan non-fiskal, membangun infrastruktur SPLU juga dipandang perlu agar harga jualnya bisa mendekati atau minimal sama kendaraan konvensional.
ADVERTISEMENT
Untuk efisiensi pengisian daya, penyediaan aliran listrik yang memadai ke rumah-rumah bisa dilakukan, supaya bisa digunakan mengecas baterai mobil listrik.
Faktanya saat ini baru terdapat 6,4 persen rumah tangga yang menggunakan listrik di atas 2.200 VA, atau yang kompatibel untuk mengecas kendaraan listrik.
***
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.