Strategi Pemerintah Capai Target 2,3 Juta Unit Kendaraan Listrik pada 2025

17 Desember 2020 18:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mobil listrik BMW iX3. Foto: dok. BMW
zoom-in-whitePerbesar
Mobil listrik BMW iX3. Foto: dok. BMW
ADVERTISEMENT
Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berupaya menggenjot implementasi penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB), dengan membangun 180 fasilitas pengisian daya baterai selama 2020.
ADVERTISEMENT
Hal ini untuk mengejar target pembangunan 2.456 titik Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) pada 2025. Jumlahnya terus meningkat menjadi 7.146 titik SPKLU pada 2030.
Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) Pertamina yang terletak di SPBU Fatmawati mulai beroperasi hari ini, Jumat (10/12). Foto: Pertamina
Pembangunan SPKLU juga sebagai dukungan pencapaian target pemerintah, bahwa targetnya pada 2025 ada 2,3 juta unit KBLBB diproduksi di Indonesia sesuai Rencana Umum Energi Nasional (RUEN).
Rinciannya 2,13 juta unit merupakan motor listrik dan 2.200 mobil listrik. Adapun pada 2030 targetnya bisa mencapai 15 juta unit kendaraan listrik diproduksi, sesuai pernyataan Menteri ESDM Arifin Tasrif.
"Kementerian ESDM sedang menyusun grand strategi energi, salah satu programnya yaitu KBLBB dengan target penurunan impor BBM setara 77 ribu barel per hari, dari penggunaan 2 juta unit mobil dan 13 juta unit motor yang akan menghemat devisa 1,8 miliar USD dan menurunkan 1,1 juta ton co2 sampai tahun 2030," jelasnya dalam acara Public Launching KBLBB secara virtual, Kamis (17/12).
Ilustrasi pengisian daya mobil listrik. Foto: REUTERS/Antonio Bronic
Guna mengejar itu semua pemerintah pusat bersinergi dengan pemerintah daerah maupun swasta, untuk ikut serta membangun iklim penggunaan kendaraan yang lebih ramah lingkungan.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data Kementerian ESDM hingga 16 Desember 2020, telah diperoleh komitmen dari pelaku usaha termasuk penyedia transportasi terkait penyediaan KBLBB pada lima tahun mendatang.
Motor listrik GESITS Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
Secara total mereka berkomitmen menghadirkan 19 ribu unit mobil listrik dan 750 ribu unit motor listrik, yang berpotensi menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 283 ribu ton.
Seperti Grab yang merencanakan 26 ribu kendaraan listrik roda empat dan dua pada 2025. Kemudian Blue Bird yang berkomitmen menggunakan 10 ribu taksi listrik pada periode yang sama.
Taksi listrik saat melakukan pengisian di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). Foto: Dok. PLN
Sementara WIKA menargetkan mampu memproduksi motor listrik GESITS sebanyak 50 ribu unit per tahun.
"Indonesia memiliki potensi membuat kendaraan listrik karena teknologi dan komponen yang digunakan lebih sederhana daripada kendaraan konvensional. Hal ini menjadi kesempatan besar bagi industri otomotif dalam negeri," lanjut Arifin.
ADVERTISEMENT