Sudah Tahu, Bus Diguyur Dulu Sebelum Angkut Penumpang?

Bus dengan desain social distancing dari Laksana. Foto: Instagram/@laksanabus

Bus ternyata wajib mengikuti serangkaian tes sebelum dilepas ke pemesan. Tes ini dilakukan oleh karoseri, perusahaan perakitan bus, sebagai upaya pengendalian mutu produk yang diproduksi.

Salah satu tesnya adalah uji guling, untuk menentukan kekuatan superstruktur atau rangka bus, dalam melindungi penumpangnya manakala terjadi kecelakaan yang membuat bus terguling.

Tapi unit yang dipakai merupakan model prototipe, bukan satu unit bus yang sudah jadi.

Tak kalah menarik, ada juga shower test atau rain test sebelum proses pre delivery inspection (PDI). Nah khusus ini pengujiannya menggunakan satu unit jadi yang siap dilepas ke jalan.

Bus & Coach Consultant karoseri Laksana, Lang Widya menjelaskan, fungsinya guna mengecek kebocoran kabin.

Caranya dengan menyemprot air dari beberapa titik, mulai dari atas dan samping. Pengetesan ini berupa simulasi ketika bus melaju di bawah guyuran hujan.

Ilustrasi shower test atau rain test yang dilakukan karoseri bus Laksana. dok. instagram.com/laksanabus

Tekanan semprotan airnya disetel merepresentasikan tetesan air hujan yang dari yang ringan sampai paling deras. Kemudian dicek apakah ada rembesan atau tetesan air dari bodi bus, sambungan kaca, kisi-kisi AC, atau area lainnya.

"Sehingga jika terjadi kebocoran maka dilakukan perbaikan, kemudian dicek kembali," ujar Lang kepada kumparan belum lama ini.

Bus dengan desain social distancing dari Laksana. Foto: Instagram/@laksanabus

Sebelum serah terima, bus juga wajib uji jalan

Lalu masuk proses PDI, bus akan dibersihkan dan dilakukan pengecekan total sebelum dirilis. Termasuk uji coba bus berupa test track, guna mengetahui guncangan di dalam bus terhadap instalasi komponen yang terpasang.

"Semua electrical, fungsi-fungsi dari part body, sekaligus kekencangan kendaraan dicek melalui test track," sambung Lang.