Suzuki Ertiga Masih Jadi yang Terlaris

28 Juli 2019 13:28 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suzuki Ertiga di GIIAS 2019 Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suzuki Ertiga di GIIAS 2019 Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
ADVERTISEMENT
Jimny boleh saja menjadi bintang di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019. Namun untuk urusan mobil yang paling banyak dipesan, Suzuki Ertiga masih juaranya.
ADVERTISEMENT
Head of Digital Marketing PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), Roy Astungkoro, menjelaskan total Surat Pemesanan Kendaraan (SPK) yang masuk hingga 27 Juli sudah mencapai 890 unit.
“Hingga tadi siang jam 12 atau jam 1, saya cek angkanya di 890 unit kurang lebihnya,” jelas Roy.
Dari angka 890 unit tersebut, masih didominasi oleh SPK dari Ertiga yang mencapai 30 persen atau sekitar 600-an unit. Sementara untuk posisi penyumbang penjualan terbesar kedua ditempati oleh Baleno hatchback, yang selanjutnya diikuti oleh model lainnya seperti S-Cross, Ignis, dan Karimun Wagon R.
Booth Suzuki di GIIAS 2019 Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Larisnya Ertiga tersebut tentunya tidak terlepas dari kondisi pasar saat ini yang memang lebih menyukai sebuah MPV 7-penumpang.
Sayangnya, PT SIS enggan menjelaskan lebih rinci terkait varian mana yang paling disukai oleh konsumen dari Ertiga, apakah varian Sport atau yang biasa.
ADVERTISEMENT
“Datanya mohon maaf saya belum update lagi, jadi belum tahu pastinya berapa. Tapi memang rata-rata customer itu lebih tertarik ke yang Sport ya dibanding yang biasa,” ujar Roy.
Meski konsumen lebih banyak yang tertarik pada varian Sport-nya. Pada ajang GIIAS 2019 ini, pihak Suzuki justru lebih memilih untuk mengarahkan konsumen agar membeli yang varian biasa saja dibanding varian Sport.
Suzuki Ertiga di GIIAS 2019 Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Alasannya, untuk Ertiga yang varian sport masih harus inden cukup lama yaitu 2 hingga 3 bulan. Inden tersebut disebabkan oleh kapasitas produksi pabrik mereka yang masih belum optimal. Oleh karena itu, pihak SIS sendiri kabarnya telah mulai meningkatkan kapasitas produksi di pabriknya.