Suzuki Indonesia Sudah Setengah Abad, Ini Prestasinya
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Beberapa line up andalan roda dua Suzuki, seperti A110 dan FR70 pun ditawarkan ke masyarakat. Setelah 6 tahun berkiprah di bumi pertiwi, Suzuki pun mulai mencoba peruntungannya dengan mendirikan fasilitas produksi pertamanya di Pulo Gadung.
Di bawah bendera PT Indomobil Utama (IMU), pabrik Pulo Gadung inilah yang menjadi cikal bakal lahirnya fasilitas-fasilitas produksi Suzuki lainnya.
Saat itu, 2 kendaraan roda empat pertama Suzuki pun dihadirkan ke tanah air. Pertama ada pikap ST10 dan ada mobil mungil perkotaan Suzuki Fronte.
Khusus Suzuki ST10, kehadirannya nampaknya cukup diterima baik oleh masyarakat. Sebagi sebuah mobil pikap, ST10 banyak dipilih masyarakat yang membutuhkan kendaraan niaga.
Setelah sukses dengan ST10, Suzuki pun kembali menghadirkan produk penerusnya, yakni Super Carry ST20. Sebagai mobil pertama yang diproduksi Suzuki di Tanah Air, mobil yang kerap disapa 'Truntung' ini terbilang laris manis.
Tidak hanya laku sebagai kendaraan niaga saja, Carry ST20 juga banyak dimanfaatkan sebagai angkutan kota atau angkutan pedesaan.
ADVERTISEMENT
Selain menawarkan Carry ST20, Suzuki juga menghadirkan Jimny LJ80.
Mobil berjenis jip ini cukup digemari karena punya bentuk yang gagah dan macho di jamannya. Dari 4 mobil awal itulah, Suzuki terus mengembangkan dan menghadirkan berbagai model mobilnya di Indonesia, baik itu yang didatangkan secara impor atau yang diproduksi di Indonesia.
Hampir 2 juta unit penjualan mobil Suzuki
Kini, tepat di usia setengah abadnya, jutaan unit kendaraan roda empat tentu telah dilepas Suzuki ke pasaran Indonesia.
Dari angka penjualan yang cukup besar itu, kata Donny, mayoritas disumbangkan oleh produk-produk Suzuki yang diproduksi di Indonesia.
Fasilitas Produksi Suzuki yang terus berkembang selama 50 tahun
Tidak hanya penjualannya saja yang terus mengalami peningkatan, fasilitas produksi yang dimiliki Suzuki juga terus berkembang. Kini, di usianya yang ke 50 tahun, 4 fasilitas produksi telah dimiliki oleh pabrikan berlogo S ini di Tanah Air.
ADVERTISEMENT
"Berawal dari Pulo Gadung, kini kami sudah punya 4 lokasi fasilitas produksi. Ada di Cakung, Tambun 1, Tambun 2, kemudian ada di Cikarang," tambah Donny.
Tingkat kandungan konten lokal Suzuki yang terus meningkat
Banyaknya fasilitas produksi yang dimiliki Suzuki di Indonesia, rupanya juga dibarengi dengan peningkatan konten lokal di setiap produknya. Untuk komponen mesin dan transmisi, bahkan Donny menjamin hampir seluruhnya sudah diproduksi di Indonesia.
"Proses pembuatan mesin dan transmisi, kami ada di Cakung dan di Cikarang. Jadi bisa dibilang lebih dari 85 persen kandungan konten lokal di setiap produksi kami," beber Donny.
Produk Suzuki Indonesia diterima di pasar internasional
Lalu dalam hal ekspor, Suzuki juga terus menambah catatan positifnya. Mulai dari ragam produk yang dikapalkan, hingga tujuan negaranya yang terus bertambah.
ADVERTISEMENT
Pada 2020 ini, tercatat ada hampir 50 negara yang menjadi tujuan ekspor dari produk-produk Suzuki. Mayoritas negara itu didominasi oleh kawasan Asia dan Amerika Latin.
"Kalau dilihat dari awal dahulu mungkin sudah hampir seratusan negara ya. Baik itu yang pernah atau masih jadi tujuan ekspor Suzuki," ungkap Donny.
Adapun produk roda empat yang diekspor Suzuki saat ini meliputi Carry pikap, Ertiga, XL7, Karimun Wagon R, dan APV. Dari 5 produk itu, produk baru XL7 rupanya jadi yang paling banyak dikapalkan sepanjang 2020 ini.
Dengan berbagai raihan positif selama 50 tahun tersebut, kini selanjutnya jadi tugas berat bagi pabrikan untuk mempertahankan atau bahkan meningkatkan raihan-raihan positif tersebut.
Tentu saja, untuk mempertahankan dan meningkatkan raihan-raihan tersebut, bukanlah suatu hal yang mudah. Berbagai tantangan pun siap mengadang Suzuki ke depannya, mulai dari kehadiran merek-merek otomotif baru, hingga situasi ekonomi yang sulit, apalagi seperti saat pandemi COVID-19 ini.
ADVERTISEMENT
Lantas, mampukah Suzuki mempertahankan atau meningkatkan raihan-raihan positif yang sudah dicapai selama 50 tahun itu? Mari kita nantikan kiprahnya.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona )