Tahukah Kamu, Apa Itu Masa Inreyen Pada Mobil Baru?

23 Mei 2020 16:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Toyota Corolla Altis Hybrid Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Toyota Corolla Altis Hybrid Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Saat membeli mobil baru, beberapa orang beranggapan mobil tersebut sudah dalam kondisi siap untuk dipakai dalam kondisi apa pun, termasuk digeber dengan kecepatan tinggi.
ADVERTISEMENT
Kondisi mobil yang masih 'fresh from the oven', dianggap tidak akan rusak bila diperlakukan seperti itu. Padahal, tindakan tersebut sangatlah berbahaya, sebab bisa merusak mobil yang masih dalam masa inreyen atau break-in period.
Instructure Technical Training Center PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Ichsan Ady Permana, menjelaskan inreyen adalah masa di mana mobil sedang dalam tahap uji awal kendaraan.
Toyota Corolla Altis Hybrid tampang samping dan belakang Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
Menyoal waktu masa inreyen sendiri, dikatakan oleh Ichsan berlangsung selama 1.000 kilometer pertama setelah mobil tiba dikirim dari showroom.
Lebih lanjut, Ichsan Ady memaparkan setidaknya ada 3 hal yang wajib diperhatikan oleh pemilik mobil baru selama masa inreyen.

Hindari injak pedal gas hingga dalam

Pedal rem dan gas mobil matik Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
Hal pertama, kata Ichsan, pengemudi sebaiknya tidak menginjak pedal gas secara dalam atau menggeber-geber mobil. Hal itu bertujuan menghindari komponen-komponen mesin yang masih dalam tahap penyesuaian.
ADVERTISEMENT
"Jadi mobil jangan dipaksa melaju dengan kecepatan tinggi terus, hindari menggeber mobil hingga mencapai red line," ucap Ichsan.

Hindari akselerasi dan deselerasi mendadak

Gunakan jari kaki ketika ingin menginjak pedal. Foto: dok. Istimewa
Selanjutnya, pengemudi juga diimbau untuk tidak menginjak pedal gas secara tiba-tiba dan langsung dalam. Begitupun saat melakukan pengereman, sebaiknya lakukan secara perlahan dan hindari sering melakukan pengereman mendadak.
"Selama 300 kilometer pertama, sebaiknya pengemudi jangan injak gas atau pedal rem secara mendadak. Oleh karena itu, sebaiknya selalu jaga jarak aman," tambah Ichsan.

Sesuaikan posisi tuas transmisi dengan kecepatan mobil

Ilustrasi Mobil Manual. Foto: Shutter Stock
Terakhir, pengemudi dianjurkan untuk selalu menyesuaikan penggunaan gigi khususnya manual dengan putaran mesin. Segera lakukan perpindahan gigi, bila putaran mesin sudah tinggi dan diharuskan melakukan perpindahan gigi.
Dikhawatirkan, bila terus melaju dengan putaran mesin tinggi dan tidak melakukan perpindahan gigi, akan membuat beberapa komponen pada mesin mobil menjadi rusak.
ADVERTISEMENT
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.