Tarif Baru BBN KB Bikin Lesu Penjualan Mobil Baru Toyota

11 Juli 2019 16:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Toyota Avanza dan Calya di IIMS 2019. Foto: Ghulam Muhammad Nayazri / kumparanOTO
zoom-in-whitePerbesar
Toyota Avanza dan Calya di IIMS 2019. Foto: Ghulam Muhammad Nayazri / kumparanOTO
ADVERTISEMENT
Kenaikan tarif Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBN KB) di beberapa daerah memang telah dilakukan. Diantaranya adalah Provinsi Banten dan Jawa Barat, yang telah sepakat menaikkan BBN KB nya menjadi 12,5 persen dari sebelumnya 10 persen.
ADVERTISEMENT
Kenaikan BBN KB di kedua wilayah tersebut juga sudah mulai diterapkan sejak 1 April yang lalu. Naiknya tarif BBN KB di wilayah Banten dan Jawa Barat, ternyata cukup berdampak pada menurunnya penjualan beberapa merek mobil di kedua wilayah tersebut, termasuk salah satunya Toyota.
“Memang ada sedikit penurunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu, penurunannya berkisar 2 hingga 3 persen di luar dampak-dampak lainnya,” jelas Direktur Pemasaran PT Toyota-Astra Motor (TAM), Anton Jimmy Suwandi.
Toyota Avanza di IIMS 2019 Foto: Gesit Prayogi/kumparan
Turunnya penjualan mobil pasca naiknya BBN KB dianggap wajar. Sebab, hal tersebut tentu akan mempengaruhi naiknya harga on the road suatu kendaraan baru.
“Harga pasti akan menyesuaikan dengan naiknya BBN, karena memang itukan pajak ya. Jadi tidak mungkin kan ya pajak tidak kita bayar,” ucap Anton Jimmy.
ADVERTISEMENT
Selain Banten dan Jawa Barat, pemerintah provinsi DKI Jakarta juga dipastikan ikut menaikkan BBN KB menjadi 12,5 persen. Pemprov DKI Jakarta sendiri, beberapa waktu lalu memang telah mengajukan usulan kenaikan tersebut.
Mobil Toyota New Voxy pada pameran GIIAS 2018 di ICE, BSD, Tangerang, Sabtu (4/8). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Menurut kepala Badan Pajak dan Retribusi Daerah (BPRD) DKI Jakarta, Faisal Syafruddin, hingga kini rencana kenaikan BBN KB untuk wilayah DKI Jakarta tersebut masih tetap sesuai rencana dan sedang dalam proses di DPRD.
"Masih tetap on the track," ujar Faisal singkat kepada kumparan beberapa waktu lalu.
Merespons rencana pemprov DKI Jakarta yang akan ikut menaikkan BBN KB, Anton Jimmy menilai dampak yang terjadi di DKI Jakarta mungkin akan sangat bergantung pada kondisi pasar. Menurutnya, setiap wilayah tentu akan memiliki karakter konsumen dan pasar yang berbeda-beda.
ADVERTISEMENT
“Tapi apakah Jakarta akan berdampak seperti itu atau tidak, ya sangat tergantung. Karena beda market ya antara Jakarta dengan Jawa Barat dan Banten,” ujarnya.
Toyota C-HR Hybrid di IIMS 2019 Foto: Gesit Prayogi/kumparan
Menurut Anton Jimmy, kalaupun ada penurunan di wilayah DKI Jakarta, kemungkinan besar hanya akan berdampak pada jangka pendeknya saja.
Dirinya juga berharap, turunnya penjualan pasca naiknya BBN KB tersebut hanya bersifat sementara saja dan akan kembali bergairah lagi di paruh kedua nanti.