Tenggak Pertalite Bisa Bikin Garansi Calya-Sigra Hangus

9 Juli 2022 6:16 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Daihatsu Sigra terbaru meluncur dengan ubahan pada bagian eksterior dan interior (7/7/2022). Foto: Sena Pratama/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Daihatsu Sigra terbaru meluncur dengan ubahan pada bagian eksterior dan interior (7/7/2022). Foto: Sena Pratama/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Daihatsu Sigra dan Toyota Calya versi improvement yang baru saja diluncurkan masih menggunakan jantung pacu yang sama seperti ketika pertama kali meluncur pada 2016 silam yakni mesin 3NR berkapasitas 1.200 cc.
ADVERTISEMENT
Ternyata, mesin tersebut punya anjuran penggunaan bahan bakar minyak (BBM) minimal oktan (RON 92) atau di atasnya. Acuan paling mudah dapat dilihat pada stiker anjuran di kaca belakang mobil.
“Sesuai (peraturan) KBH2, harus hemat bahan bakar dan soal emisi gas buang. Jadi dari awal, LCGC itu pakai (BBM) oktan 92,” ujar Marketing Director, Corporate Planning & Communication Director PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Sri Agung Handayani di Bekasi saat sela peluncuran Daihatsu Sigra terbaru.
Sebagai mobil yang termasuk jenis LCGC, Daihatsu Sigra dan Toyota Calya paling tidak menggunakan BBM dengan angka oktan paling rendah yakni 92. Saat ini, BBM RON 92 yang paling umum tersedia luas adalah Pertamina Pertamax dan Shell Super.
Daihatsu Sigra terbaru meluncur dengan ubahan pada bagian eksterior dan interior (7/7/2022). Foto: Sena Pratama/kumparan
Ketentuan penggunaan BBM RON 92 untuk mobil LCGC juga sudah tertuang pada Peraturan Menteri Perindustrian No. 33/M-IND/PER/7/2013 tentang Pengembangan Produksi Kendaraan Bermotor Roda Empat yang Hemat Energi dan Harga Terjangkau.
ADVERTISEMENT
Mengacu pada Pasal 2 Ayat 2 Peraturan Menteri Perindustrian No. 33/M-IND/PER/7/2013, bahwa LCGC harus memenuhi ketentuan penggunaan bahan bakar minyak dengan spesifikasi minimal RON 92 mesin bensin dan cetane number 51 untuk mesin diesel.
Penggunaan BBM minimal oktan 92 pada Daihatsu Sigra dan Toyota Calya bukan tanpa sebab, Technical Service Division Executive Coordinator PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Bambang Supriyadi menjelaskan ada kaitannya dengan spesifikasi mesin itu sendiri.
“Pakai RON 92 itu dikarenakan secara spesifikasi mesin dia memiliki rasio kompresi 11,5. Artinya dengan rasio kompresi seperti itu, dibutuhkan BBM dengan oktan tinggi atau minimal 92,” jelasnya kepada kumparan (8/7).
Layout mesin Daihatsu Sigra facelift Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
Namun, tidak sedikit di lapangan, pengguna mobil LCGC, terutama Sigra-Calya, yang menggunakan BBM dengan oktan di bawah anjuran pabrikan.
ADVERTISEMENT
“Kalau dikasih BBM dengan oktan di bawah 92, efeknya akan terasa pada performa mesin yang menurun. Performa di sini mengacu pada tenaga, torsi, efisiensi penggunaan BBM yang kurang optimal,” terang Bambang.
Selain itu, penggunaan BBM di bawah dari yang dianjurkan, Bambang menyebut akan mempercepat pembentukan kerak karbon pada ruang bakar yang ada di dalam mesin.
“Jadi bukan sebenarnya tidak boleh (pakai Pertalite). Tetapi agar performanya maksimal sesuai dengan pengujian kami saat mengembangkan mesin mobil ini yang datanya sesuai tertera di brosur atau informasi spesifikasi,” pungkasnya.

Gugurkan garansi

PT Toyota Astra Motor (TAM) meluncurkan Calya terbaru dengan berbagai ubahan. Foto: TAM
Senada dengan Bambang, Dealer Technical Support PT Toyota Astra Motor (TAM), Didi Ahadi menjelaskan ada beberapa keuntungan lainnya jika menggunakan BBM sesuai yang dianjurkan.
ADVERTISEMENT
“Emisi gas buang sesuai dengan standar, penggunaan bahan bakar jadi lebih efisien, performa mesin optimal, dan mesin menjadi awet,” urainya kepada kumparan.
Lantas, apa jadinya jika pengguna atau pemilik tetap memaksakan untuk menggunakan BBM di bawah RON 92? Didi menyebut tidak serta merta akan menghanguskan garansi kendaraan. Namun, apabila ada kerusakan pada komponen mesin disebabkan pengisian BBM yang tidak sesuai, maka tidak ditanggung garansi.
“Kalau memang terbukti menggunakan bensin yang tidak sesuai, maka untuk kerusakan yang diakibatkannya tidak ditanggung garansi. Tapi untuk kerusakan yang tidak berkaitan dengan kesalahan pengisian bensin tadi, masih ditanggung garansi," pungkas Didi.
***