Ternyata Bangun Motor Kustom Lebih Murah dari Beli Jadi

6 Oktober 2020 13:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tampilan pemenang Best Kustom Bike Show, Kustomfest 2019, Kedux Garage. Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Tampilan pemenang Best Kustom Bike Show, Kustomfest 2019, Kedux Garage. Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
ADVERTISEMENT
Geliat motor kustom di Indonesia memuncak di tengah pandemi, banyak rumah modifikasi motor yang kebanjiran orderan. Industri kreatif ini disebut tetap eksis lantaran menyasar segmen hobi.
ADVERTISEMENT
Tren motor kustom juga semakin berkembang di kalangan generasi muda dan bahkan tak sedikit artis yang juga memiliki motor kustom. Dari beberapa hal tersebutlah mengapa kustom kultur khususnya sepeda motor banyak digandrungi konsumen.
Untuk membuat sebuah motor kustom, dana yang diperlukan tentu bervariatif, kembali pada selera pemilik dan penggunaan part yang nantinya dipilih.
Motor kustom di IIMS MotoBike Expo 2019. Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
Namun saat ini situs jual beli daring banyak menawarkan motor kustom dengan harga yang variatif. Hal ini tentu membuat para penggemar motor kustom memiliki banyak pilihan untuk memiliki motor idamannya
Tapi tak sedikit yang justru menjadi dilema, karena beberapa konsumen menjadi bingung, antara beli jadi atau membangun motor kustom. Lalu, sebenarnya untuk segmen motor ini konsumen lebih baik pilih yang mana?
Salah satu motor kustom yang berhasil masuk tahap penilaian. Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
Menjawab pertanyaan tersebut, Adega Anggayasta dari Rainbow Moto Builder mengatakan, mendapatkan motor yang sesuai keinginan dengan membuatnya dari nol adalah pilihannya.
ADVERTISEMENT
"Dari saran aku ke konsumen lebih baik bangun atau bikin sih. Karena kenapa secara posisi riding bisa disesuaikan dengan selera dan tinggi si pemilik," kata Dega sapaan karibnya kepada kumparan belum lama ini.
Pengunjung sedang melihat motor kustom. Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
Selain itu dengan membuat motor kustom, motor idaman konsumen tak memiliki persamaan identik dengan motor lain. Secara tidak langsung Dega mengatakan,jika motor kustom adalah representasi dari karakter si pemiliknya.
"Kemudian jika bangun motor kustom untuk part-part yang digunakan mereka bisa menentukan termasuk pemilihan grafis dan warna. Dan rata-rata di bengkel kita konsumen lebih memilih bangun motor karena sesuai dengan yang mereka inginkan," jelas dia.
Beberapa tangki motor kustom yang dijual di Kustomfest 2019. Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
Selain itu, motor kustom yang dibuat dari nol juga bisa jadi tempat menyalurkan hobi si konsumen. Dia mencontohkan beberapa motor garapannya ada yang dibuat berdasarkan kegemaran si owner.
ADVERTISEMENT
"Selain karakter tadi juga bisa ngewakilin hobi mereka. Kemarin kita bikin motor konsumen yang punya hobi skateboard. Di motornya dia minta dibuatkan tempat menaruh papan skateboard. Ada juga yang hobi Tamiya, konsumen minta konsepnya dibuat semirip mungkin," papar dia.

Ramah kantong

Beberapa motor kustom yang dijual di Kustomfest 2019 terjual. Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
Di workshopnya, Dega tak cuma menerima pesanan motor kustom saja. Ia juga menjual motor kustom yang sudah jadi. Namun, menurut dia justru motor kustom yang sudah jadi memiliki selisih harga yang lebih mahal.
"Tapi ini tergantung dengan part yang digunakan, ya. Kalau di kita yang sudah jadi itu malah kita hargai lebih mahal. Poin plusnya konsumen tidak harus nunggu lama, karena bikin motor kustom tidak cepat butuh waktu 3-4 bulan tergantung kerumitan dan antrean," jelas dia.
Pengunjung sedang memfoto motor kustom di Suryanation Motorland 2019. Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
Perbedaan banderolnya memang tidak terlalu banyak. Dari penjelasan Dega kemungkinan selisihnya terpaut 20 persen saja.
ADVERTISEMENT
Bagaimana, Anda lebih tertarik membeli motor kustom yang sudah jadi atau rela menunggu membangun motor kustom? Sampaikan pendapatmu di kolom komentar, ya!