SQUARE, perawatan mobil

Tips Merawat Mobil agar Bebas Virus Corona

18 April 2020 22:03 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perawatan mobil. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Perawatan mobil. Foto: Dok. Istimewa
Kebersihan diri dan lingkungan jauh lebih diperhatikan di tengah wabah corona. Ini termasuk untuk mobil pribadi—yang meski kini mungkin tak sering dipakai, tetap perlu dirawat.
Untuk mensterilisasi kendaraan dari kuman dan virus, cairan disinfektan menjadi pilihan. Beberapa bagian yang sering dipegang seperti sangat penting untuk disemprot disinfektan, baik sebelum maupun sesudah berkendara.
Pemilihan disinfektan perlu diperhatikan. Jangan sampai menggunakan terlalu banyak bahan yang justru membuat besi kendaraan menjadi berkarat, misalnya klorin dan sodium hipoklorit yang bersifat korosif.
Menurut dokter Henry Gunawan yang membuka praktik di klinik Puri Medika Jakarta Barat, menyemprotkan cairan disinfektan ke bodi kendaraan cukup efektif membunuh virus corona. Salon mobil yang menawarkan penyemprotan disinfektan gratis kini bahkan bermunculan.
“Virus corona itu termasuk virus RNA yang tidak stabil dan rapuh. Hanya saja penyebarannya menyebabkan proses infeksi yang cukup agresif. Karena ia rentan, maka semua disinfektan yang mengandung klorin atau alkohol bisa membunuhnya,” kata dr. Henry kepada kumparan.
Namun, cairan yang mengandung klorin punya efek korosif pada komponen logam di bodi mobil. Oleh sebab itu kandungan klorin dalam cairan disinfektan perlu diperhatikan.
Menurut Head Product Improvement/EDER Department Technical Service Division PT ADM, Bambang Supriyadi, idealnya takaran yang tepat adalah 1 mililiter klorin dibanding 10 ml air.
Klorin. Foto: IG @tuuvunger
Klorin lebih banyak digunakan untuk cairan disinfektan karena lebih murah dari alkohol, meski punya efek lebih buruk bagi bodi mobil.
“Yang harus diperhatikan komposisinya. Jadi orang yang nyemprot harus paham kalau takarannya aman untuk bodi mobil. Kalau kadarnya sedikit, tidak terlalu berpengaruh karena mobil juga dilapisi cat antikarat,” kata Bambang.
Sebagai antisipasi, bodi mobil yang telah disemprot cairan disinfektan sebaiknya segera dibilas dengan air. Sebab sisa semprotan biasanya meninggalkan noda dan menjadi jamur.
“Analoginya seperti air hujan yang juga mengandung asam dan bisa merusak lapisan cat mobil. Jadi antisipasinya sama. Habis terkena cairan, harus dicuci lagi biar catnya tidak kusam,” ujar Bambang.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
***
Yuk, bantu donasi untuk atasi dampak corona.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten