Toyota: EBT Kunci Capai Target Netral Karbon

11 Oktober 2022 15:07 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi PLTU. Foto: AFP/ BAY ISMOYO
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi PLTU. Foto: AFP/ BAY ISMOYO
ADVERTISEMENT
Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Nandi Julyanto menyatakan penggunaan energi terbarukan (EBT) menjadi kunci dalam pencapaian target netral karbon pada tahun 2060.
ADVERTISEMENT
“Energi baru terbarukan merupakan kunci keberhasilan menuju energi bersih dan ramah lingkungan sebagai alternatif pengganti sumber energi konvensional seperti bahan bakar fosil yang saat ini masih menjadi sumber energi utama,” kata Nandi pada Seminar Nasional: 100 Tahun Industri Otomotif Indonesia ‘Teknologi Energi Terbarukan untuk Transisi Menuju Net-Zero Emission dan Tantangannya di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS Surabaya), Selasa (11/10).
Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Nandi Julyanto Foto: Dok. Istimewa
Dalam mendukung penggunaan energi baru terbarukan, Toyota Indonesia, kata Nindi melakukan sejumlah hal termasuk mengembangkan produk dengan bahan bakar bio sesuai dengan anjuran pemerintah serta ekspor mesin ethanol ke Argentina.
“Implementasi teknologi rendah karbon juga dilakukan pada proses produksi termasuk penerapan desain pabrik dengan konsep clean, bright, dan comfort sehingga mengurangi penggunaan lampu serta pendingin ruangan,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Di samping itu, pabrik Toyota Indonesia juga mendorong menggunakan energi terbarukan dengan pemasangan solar panel untuk memenuhi kebutuhan energi.
“Industri otomotif saat ini tengah bertransisi menuju elektrifikasi dan teknologi ramah lingkungan, Toyota ingin berkontribusi dengan fokus pada pengurangan emisi karbon dan efisiensi bahan bakar. Dalam hal emisi kami tidak hanya mengelola di hilirnya saja atau produk mobilnya saja, namun mulai dari proses pembuatan mobilnya,” paparnya.
Dari sisi produk, Toyota menyediakan sejumlah teknologi seperti hidrogen, kendaraan elektrifikasi berbasis baterai, mobil dengan teknologi hybrid, dan flexi engine.
Joni Hermana Guru Besar ITS Surabaya dalam paparannya menyebut bahwa pemanfaatan EBT masih sangat rendah yakni di angka 2,5 persen atau sebesar 10,4 GW dari total potensi 417,8 GW.
ADVERTISEMENT
“Potensi pemanfaatan EBT paling besar di Indonesia dari energi surya,” katanya. Di samping itu potensi energi samudra juga belum dimanfaatkan padahal Indonesia negara kepulauan.

Kolaborasi

Rangkaian Seminar Nasional tahap ketiga di ITS Surabaya ini merupakan bagian dari strategi kolaborasi Triple Helix, yang melibatkan Pemerintah, Universitas, dan Industri.
Di sesi ini, seminar membahas Transisi Energi Baru Terbarukan Menuju Net Zero Emission (NZE) dan Tantangannya untuk menjabarkan tantangan dan solusi penggunaan energi bersih dan terbarukan. Toyota berharap, rangkaian acara ini diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan dan pemahaman terkait isu netral karbon.
Seminar Nasional tahap ke-3 bertema "Transisi Energi Baru Terbarukan Menuju Net Zero Emission (NZE) dan Tantangannya" di Kampus ITS Surabaya, Selasa (11/1). Foto: Dok. Istimewa
“Transisi menuju energi baru terbarukan memegang peran penting dalam menjaga ketersediaan energi dan lingkungan yang lebih hijau untuk generasi di masa yang akan datang,” kata Direktur Hubungan Eksternal PT TMMIN, Bob Azam.
ADVERTISEMENT
Seminar nasional ini sebelumnya telah berlangsung di Universitas Diponegoro (Undip) dan Universitas Udayana (Unud). Selanjutnya akan digelar di Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gajah Muda (UGM), Universitas Sebelas Maret (UNS), dan Universitas Indonesia (UI).