Toyota Tutup Tiga Pabrik di Thailand, Pasokan Komponen Macet karena COVID-19
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
ADVERTISEMENT
Mengutip Nikkei, penutupan rencananya akan berlangsung sepanjang 21-28 Juli 2021. Namun keputusan apakah akan berlanjut, atau beroperasi kembali baru dilakukan pada 29 Juli.
Raksasa otomotif Jepang itu sebenarnya sudah menggunakan komponen wire harnesses atau kabel, untuk menghubungkan komponen listrik dari pabrik eksternal. Tapi baru-baru ini pabrik tersebut terpaksa ditutup sementara karena wabah virus.
Kapasitas produksi tahunan Toyota di Thailand mencapai 760.000 unit. Pada 2020 turun, hanya sampai 440.000 unit.
Di dunia, Thailand merupakan pusat produksi luar negeri terbesar ketiga untuk Toyota, setelah China dan Amerika Serikat.
Mobil yang paling banyak diproduksi, yatu Toyota Corolla sedan dan truk pikap Hilux. Sekitar 50 persen dari total produksi dijual domestik, dan sisanya diekspor secara global.
Ini kedua kalinya aktivitas produksi Toyota di Thailand terganggu pandemi COVID-19. Sebelumnya pabrik tutup saat gelombang pertama melanda Thailand Maret 2020.
ADVERTISEMENT
Pabrik TMMIN
Bob menyebut, masalah yang terjadi di Thailand terkait dengan perusahaan pemasok dari lokal, khususnya untuk komponen wire harnesses.
"Tidak terganggu beda supplier, dan itu pemasok lokal," ucapnya kepada kumparan Minggu (25/7).
Pasar Indonesia juga mengimpor mobil Toyota dari Thailand, seperti Camry, Corolla Altis, Corolla Cross, dan juga Hilux.
Namun Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM) Anton Jimmi Suwandy, sampai saat ini belum merespons apakah pasokan mobil ke Indonesia dari khususnya yang dari Thailand juga terganggu.