Tumbangnya Datsun Jadi Angin Segar buat Honda Brio Satya
PerbesarADVERTISEMENT
Jenama asal Jepang, Datsun, kabarnya akan menghentikan produksinya pada Januari 2020 mendatang, dan selanjutnya hanya tinggal menghabiskan stok saja. Nah bila pasokan habis dijual, ada kemungkinan kalau Datsun akan juga berhenti eksis di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Meski belum dijawab secara resmi oleh pihak Nissan Motor Indonesia (NMI), rumor terkait tumbangnya Datsun di Indonesia tersebut, sudah diketahui pihak Kementerian Perindustrian.
Menanggapi rumor tersebut, salah satu rival mereka di segmen Low Cost Green Car (LCGC), yaitu Honda , ikut angkat bicara. Menurut Business Innovation and Marketing & Sales Director PT Honda Prospect Motor (HPM), Yusak Billy, hal itu menjadi suatu hal yang positif, bagi penjualan Brio Satya di segmen LCGC.
“Market LCGC ini kan mayoritas pembeli dari first time buyer ya, nah dengan enggak adanya tetangga kita itu, ya tentu persaingan jadi semakin bagus ya,” ujar Billy beberapa waktu lalu.
Lanjut Billy, hal tersebut menurutnya menjadi momen yang tepat bagi pihaknya dalam meningkatkan penjualan Brio Satya. Dengan tidak adanya lagi Datsun di segmen LCGC, tentu menjadi kesempatan bagus bagi Brio Satya dalam merebut hati para calon konsumen di segmen tersebut.
ADVERTISEMENT
“Tentu ya, dengan tidak adanya Datsun nanti, jadi kita bisa ambil kesempatan disana,” tambah Billy.
Untuk tahun 2019 sendiri, Honda Brio Satya memang menjadi salah satu senjata utama Honda di pasar Indonesia. Brio Satya memberikan kontribusi penjualan retail hingga 36 persen.
Positifnya angka penjualan Brio Satya tersebut, menurut Billy tidak terlepas dari penyegaran yang dilakukan oleh pihaknya. Tampilan Brio Satya yang kini semakin sporty, membuat para konsumen first time buyer dan juga anak muda semakin kepincut dengan model Brio Satya.
Apalagi, harga yang ditawarkan oleh Honda Brio Satya sebagai mobil LCGC pun terbilang cukup terjangkau, yaitu Rp 143,5 juta.