VW Golf Baru Meluncur 10 Hari Lagi, Pakai Teknologi Mild Hybrid Anyar

14 Oktober 2019 16:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Desain VW Golf 8. Foto: Dok. Volkswagen.
zoom-in-whitePerbesar
Desain VW Golf 8. Foto: Dok. Volkswagen.
ADVERTISEMENT
Volkswagen mengumumkan akan merilis mobil VW Golf versi terbaru di Wolfsburg, Jerman, pada 24 Oktober 2019. Mobil tersebut akan menjadi generasi kedelapan dari seri VW Golf.
ADVERTISEMENT
Secara historis, VW Golf pertama kali diproduksi pada tahun 1974 dengan nama VW Golf Mk1 untuk menggantikan VW Beetle. Produk andalan pabrikan asal Jerman tersebut menjadi pionir untuk compact car di dunia.
Melansir Response, VW Golf terbaru akan ditenagai mesin baru yang efisien, suspensi yang disempurnakan, konektivitas digital, dan mengusung advanced driver assistance system (ADAS) terbaru. Sementara, dari skesta yang dirilis VW, terlihat eksterior Golf terbaru terkesan lebih dinamis dan interior lebih segar serta berwarna. Mobil ini memiliki desain compact car terbaru dengan sistem kabin digital.

Adaptasi 48V Mild Hybrid

Konfigurasi teknologi 48V Mild Hybrid. Foto: Dok. Response
Tak hanya itu, di dalamnya juga tersemat teknologi 48V mild hybrid terbaru. Sistem tersebut menggabungkan 48V integrated starter generator dengan 48V lithium-ion battery yang sudah dikenalkan di Eropa.
ADVERTISEMENT
Dengan begitu, mesin dapat dimatikan saat beban kendaraan ringan dan meluncur dengan tenaga listrik. Ini bisa menghemat bahan bakar hingga 0,4 liter per 100 kilometer perjalanan.
Selain itu, mild hybrid system ini juga berfungsi sebagai generator kecil dan ringan yang bisa menyemburkan tenaga listrik, saat mesin dinyalakan dan meningkatkan torsinya.
Menurut Volkswagen, teknologi 48V mild hybrid yang baru akan dikombinasikan dengan mesin 1.0L, 1.5L, dan 1.5L dengan transmisi kopling ganda (DSG).
Komponen teknologi 48V. Foto: Dok. Response

Pengembangan Mesin Diesel yang Ramah Lingkungan

Konfigurasi mesin VW Golf 8. Foto: Dok. Response
Soal jantung mekanis, VW Golf ini akan dilengkapi dengan mesin diesel turbo 2.0L 4 silinder segaris 'TDI Evo', yang dapat mengurangi tingkat emisi gas buang (nitrogen oksida/NOx) hingga 80 persen dibanding diesel konvensional.
ADVERTISEMENT
Mesin diesel tersebut menggunakan sistem pengelolaan gas buang SCR (selective catalytiv reduction), yang sudah ada sejak 2018. Agar pembakaran sempurna, mesin ini dilengkapi sistem yang disebut twin-dosing sebagai versi evolusi dari SCR.
Sistem ini bekerja dengan menyuntikkan AdBlue dari hulu dua konverter katalitik SCR yang disusun secara seri. Sebagai gambaran, Adblue merupakan cairan urea mengandung amonia, yang berfungsi sebagai pereduksi yang menguraikan nitrogen oksida (Nox) dalam gas buang menjadi air dan nitrogen.
Agar twin-dosing pada mesin diesel dapat dilakukan, perlu dipasang konverter katalitik SCR kedua dalam mesin kendaraan.
Temperatur gas buang dari hulu konverter katalitik kedua lebih rendah --sekitar 100 derajat celsius, karena jaraknya lebih jauh dari mesin. Ini bisa meningkatkan kapasitas hasil pengolahan gas buang. Volkswagen mengklaim, sistem SCR dapat mencapai tingkat konversi yang sangat tinggi, bahkan di dekat mesin saat suhu gas buang mencapai 500 derajat celsius.
Sistem Twin Dosing gas buang. Foto: Dok. Response
Penghambat katalitik konverter di bagian hilir sistem SCR, juga mencegah terjadi ammonia slip yang berlebihan. Proses twin-dosing ini pun memangkas kekurangan mesin diesel.
ADVERTISEMENT
Bakan bakar diesel memiliki kepadatan energi lebih tinggi dan proses pembakaran yang lebih efisien. Sehingga mesin diesel terbaru mengeluarkan lebih sedikit CO2 daripada mesin bensin. Namun, mesin diesel menggunakan udara untuk membakar bahan bakar. Nitrogen, komponen utama udara, bereaksi dengan oksigen selama pembakaran untuk menghasilkan NOx.
Zat amonia diperlukan untuk mengurangi nitrogen oksida yang diproduksi dalam mesin diesel. Dalam proses ini, AdBlue (cairan urea reaktif) disuntikkan ke hulu konverter katalitik SCR.
Ketika menguap, amonia bereaksi dengan nitrogen oksida, lalu terurai menjadi air dan nitrogen yang tidak berbahaya.
Saat ini, sistem pengolahan gas buang pada mesin diesel menempatkan katalitik SCR di antara turbocharger, konverter katalitik, dan pipa peredam. Lapisan SCR digunakan dalam diesel particulate filters (DPF), agar mencapai suhu gas buang yang sesuai dengan cepat, bahkan saat mesin menyala dalam keadaan dingin.
ADVERTISEMENT
Menurut Volkswagen, suhu ideal dengan tingkat konversi lebih dari 90 persen adalah 220-350 derajat celsius.
Adanya sistem twin-dosing, membuat tingkat konversi tidak akan turun, bahkan jika suhu gas buang melebihi 350 derajat celsius. Kondisi tingkat temperatur 350 derajat celsius terjadi saat mobil digunakan berkendara untuk waktu yang lama, mesin dipacu dengan kecepatan tinggi, dan melewati jalan menanjak dengan menarik bak tambahan yang bermuatan penuh.
Volkswagen menyebut, dengan mesin TDI Evo, persyaratan teknis standar emisi Euro 6d sudah terpenuhi.

Kunci Digital

Desain dasbor VW Golf 8. Foto: Dok. Response
VW Golf terbaru ini sudah menggunakan kunci digital. Kunci tersebut dapat digunakan untuk membuka kunci kendaraan, adanya akses menyalakan mesin dengan ponsel, dan berbagi fungsi kunci digital dengan keluarga serta teman menggunakan aplikasi.
ADVERTISEMENT
Sistem ini juga mendukung berbagai fungsi menggunakan smartphone. Volkswagen menyebut, Golf generasi terbaru unggul dalam fitur konektivitas dan kemampuan digital.
Skesta muka depan VW Golf 8. Foto: Dok. Response
Prototipe VW Golf 8. Foto: Dok. Response
Perangkat 48V Mild Hybird. Foto: Dok. Response