news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Waspada Angin Kencang, Ini Tips Berkendara Motor yang Aman

25 Oktober 2020 12:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Viral Tenda Melayang Seperti Ubur-ubur Saat Hujan Angin di Banjarmasin Foto: Dok. Annisa
zoom-in-whitePerbesar
Viral Tenda Melayang Seperti Ubur-ubur Saat Hujan Angin di Banjarmasin Foto: Dok. Annisa
ADVERTISEMENT
Sebagian wilayah di Jakarta dan sekitarnya belum lama ini dilanda angin kencang. Seperti di Depok dan Bekasi misalnya, angin merobohkan tenda makanan dan motor yang parkir.
ADVERTISEMENT
Kondisi ini tentu membahayakan para pemotor yang tengah melintas. Sebab tiupan angin bisa membuat keseimbangan terganggu dan oleng.
Beberapa pengendara motor mengenakan jas hujan plastik saat melintas di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Instruktur keselamatan berkendara yang juga pendiri Jakarta Defensive Driving Consultant (JDDC) Jusri Pulubuhu mengatakan, tiupan angin membuat peluang terjadinya kecelakaan begitu besar.
Belum lagi terpaan barang-barang yang tertiup angin, yang berpotensi bertumbukan langsung dengan pemotor di jalan. Maka sebagai pembelajaran untuk mengurangi risiko kecelakaan akibat terpaan angin kencang, Jusri merekomendasikan beberapa tips berkendara yang aman.
"Mereka (pengguna jalan) perlu menyikapinya dengan bijak, jangan justru menambah kecepatan supaya membelah angin, tidak boleh," jelas Jusri saat dihubungi kumparan beberapa waktu lalu.
Seorang pengendara sepeda motor melintas saat hujan turun di Jalan Dewi Sartika, Jakarta Timur (13/11). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Sebab manakala malah memuntir gas dalam-dalam, yang ada ban kehilangan traksi lantaran terdorong tiupan angin. Kendali motor juga menjadi tidak seimbang, karena tanpa disadari ban depan bisa belok sendirinya mengikuti angin.
ADVERTISEMENT
"Sebab ban depan itu pusat kontrol dan kendali, sehingga daya cengkeramnya harus diperhatikan. Kalau diterpa angin ya sama saja seperti aquaplanning ban terangkat dari jalan," katanya.
Pengendara sepeda motor melintas saat hujan turun di Jalan Dewi Sartika, Jakarta Timur (13/11). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan

Lakukan perlambatan laju motor

Sebaliknya, lebih ideal lagi pemotor langsung melakukan perlambatan, apabila kendali mulai terasa goyah karena angin.
Hal ini bertujuan agar senantiasa menjaga kendali motor. Andai keseimbangan oleng diterpa angin, pemotor bisa dengan cepat berhenti, dan mudah menstabilkan lagi, sehingga tidak membahayakan pengendara lain.
"Caranya bisa pakai standar atau kedua kaki menapak," imbuhnya.
Pengendara motor yang berhenti untuk menggunakan mantel hujan di Jalan Gatot Subroto. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan

Hentikan perjalanan dan evakuasi diri dari jalan

Misal dirasa semakin tidak kondusif, ada baiknya hentikan dulu perjalanan dan segera evakuasi diri dari median jalan.
Perlambatannya juga jangan mendadak. Selalu utamakan adab dan kebiasaan, artinya langsung nyalakan sein sebagai tanda Anda melambat dan hendak menepi. Jangan lupa tengok spion juga guna memastikan tidak ada kendaraan lain yang akan melintas.
Pengendara sepeda motor melintas saat hujan turun di Jalan Dewi Sartika, Jakarta Timur (13/11). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Evakuasi diri ke gedung parkir, atau bangunan yang kokoh, sehingga terhindar dari papan reklame, pohon, tiang, atau material lain yang ambruk tertiup angin kencang.
ADVERTISEMENT