Wujudkan Target 1 Juta Unit Ekspor Mobil, Indonesia Gandeng Korsel

13 Desember 2019 18:35 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hyundai akan luncurkan 13 mobil listrik hingga 2022 Foto: dok. Carscoops
zoom-in-whitePerbesar
Hyundai akan luncurkan 13 mobil listrik hingga 2022 Foto: dok. Carscoops
ADVERTISEMENT
Kementerian Perindustrian melakukan kerja sama bilateral dengan Korea-Selatan di lima sektor industri prioritas, salah satunya di sektor otomotif. Kerja sama tersebut melahirkan investasi riset sebesar 50 juta dolar Amerika Serikat, untuk 5 sektor industri.
ADVERTISEMENT
Direktur Jenderal Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika, Harjanto, mengatakan investasi tersebut dapat membantu produktivitas ekspor produk otomotif Indonesia di kawasan ASEAN.
“Terkait otomotif, dari target ekspor 1 juta, unit di tahun 2024, diharapkan akan membantu akselerasi peningkatan produktivitas. Meski banyak faktor untuk meningkatkan ekspor, tapi paling tidak ini jadi suatu strategi bangun industri otomotif,” kata Harjanto kepada kumparan usai menghadiri Sub Joint committee Meeting Indonesia-Korea Selatan di Denpasar, Bali, Jumat (13/12).
Pekerja mengecek mobil di IPC Car Terminal, Cilincing, Jakarta Utara, Rabu (9/1). Foto: ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menargetkan ekspor otomotif Indonesia di kawasan ASEAN harus mencapai 1 juta unit pada tahun 2024.
Saat ini setidaknya kapasitas ekspor kendaraan bermotor utuh (completely built up/CBU) dari Indonesia sebesar 300.000 unit, senilai 8 miliar dolar Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
Data ASEAN Automotive Federation mencatat, Thailand masih merajai produksi mobil di kawasan ASEAN, selama Januari hingga Agustus 2019. Total produksi mobil Negeri Gajah Putih itu mencapai 1.403.153 unit dengan 717.501 diserap untuk pasar ekspor.
Ki-Ka; Kepala BKPM,Bahlil Lahadalia, Presiden RI, Joko Widodo, Executive Vice Chairman of Hyundai Motor Group, Euisun Chung, dan Wonhee Lee. Foto: Dok. Hyundai Motor
Sementara Indonesia pada periode yang sama mencapai 660.720 unit, di mana 170.998 unit dialokasikan untuk ekspor.
Menurut Harjanto, untuk mencapai target tersebut pihaknya bersama Korea Selatan, akan melakukan kerja sama transfer teknologi di bidang manufaktur, khususnya industri komponen baja untuk otomotif.
Manufacturing mulai dari input, bahan baku, processing, distribution sampai recycle. Mereka (Korsel) bilang bahkan bisa lebih luas lagi,” ujar Harjanto.
Selain itu, terkait kendaraan ICE dan EV, pihaknya akan mendorong berbagai kebijakan insentif dan melakukan dialog bersama principal otomotif, untuk menambah ekspansi produknya di Indonesia.
ADVERTISEMENT
“Presiden sudah menantang tahun 2024 harus capai ekspor 1 juta unit. Makanya berbagai macam effort kita lakukan. Kita dialog dengan beberapa principal (produsen), untuk ekspansi menambah model produknya supaya bisa memperluas pasar,” tuturnya.