Yang Harus Dilakukan Saat Ketemu Pengemudi Acungkan Pistol, Viralkan!

3 April 2021 12:08 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi penembakan. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penembakan. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Aksi koboi jalanan kembali terulang, seorang pengendara Toyota Fortuner acungkan pistol ke pengguna jalan lain sambil meluapkan emosi. Usut punya usut dirinya dihentikan pemotor karena diduga menabrak pengguna jalan.
ADVERTISEMENT
Bukannya turun melihat kondisi atau memberi pertanggungjawaban, pria berinisial MFA itu malah marah-marah dan terlihat tangan kanannya memegang pistol kemudian mengarahkan ke pengendara di sekelilingnya.
Peristiwa yang terjadi di BKT Duren Sawit, Jakarta Timur pada Jumat (2/4) pukul 02.00 WIB itu kemudian viral di media sosial. Update terakhir, MFA sudah ditangkap kepolisian dan tengah menjalani pemeriksaan.
MFA pengemudi Fortuner yang ancungkan pistol di Duren Sawit. Foto: Dok. Istimewa
Hal tersebut tentunya bisa jadi pembelajaran bagi kita semua, di mana harus mengutamakan keselamatan sesama pengguna jalan. Sebab bukan kali pertama kasus ini terjadi.
Instruktur Keselamatan Berkendara dan Founder Jakarta Defensive Driving Consultant (JDDC) Jusri Pulubuhu mengatakan, apabila dihadapkan pada kondisi yang sama, tak ada perilaku lain yang lebih bijaksana selain mengalah.
"Jangan pernah mau meladeni sampai memancing orang tersebut, karena ingat penegakan hukum bukan domain kita meskipun dalam rangka mempertahankan hak sesama pengguna jalan," ujar Jusri saat dihubungi kumparan, Jumat (2/4) malam.
Viral Aksi Koboi Todong Warga Gunakan Benda Diduga Pistol. Foto: Dok.Istimewa
Alasan Jusri ada benarnya, khawatir berhadapan dengan pengemudi arogan yang sampai memegang pistol, bisa menambah masalah baru. Timah panas bisa keluar dari pistolnya dan mengenai siapa pun di dekatnya, apabila emosinya makin tersulut.
ADVERTISEMENT
"Fokus kita adalah bagaimana caranya tiba di rumah atau tempat tujuan selamat, keluarga menanti di rumah. Begitu ada konflik, langsung mengalah dan sabar. Jangan sampai ikut emosi karena mempengaruhi konsentrasi kita menyikapinya," lanjut Jusri.
Suasana di lokasi kejadian penodongan pistol di Jalan Alaydrus, Petojo Utara, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (14/6). Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan
Namun bukan berarti membiarkan pengemudi yang melakukan kesalahan besar itu melenggang begitu saja. Bisa saja kejahatan serupa diulang di kemudian waktu.
Ujar Jusri guna meminimalisir hal demikian dan menimbulkan efek jera bagi pelaku, gunakan kekuatan media sosial, yang sekaligus bisa jadi bahan bukti polisi melakukan penindakan.
"Sebaiknya catat nomor polisi dan bila perlu rekam kejadian tersebut tanpa mengintimidasinya, kemudian viralkan. Jangan kejar, biarkan pakai kekuatan viralisasi dan biarkan penegak hukum yang menindaknya," sebut Jusri.