1 Oktober Bumi Akan Kedatangan ‘Bulan’ Baru: Bentuknya Lebih Kecil

24 September 2020 10:08 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Bulan. Foto: ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bulan. Foto: ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana
ADVERTISEMENT
Selama ini, Bumi hanya memiliki satu Bulan yang selalu setia berotasi di samping planet kita selama triliunan tahun. Tapi ternyata, satelit Bumi tersebut bukan hanya satu-satunya objek angkasa yang menemani Bumi di orbitnya.
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini, ada sebuah objek kecil yang tertangkap orbit planet Bumi. Ia terbang selama berbulan-bulan atau beberapa tahun sebelum akhirnya terlempar ke luar angkasa.
Objek tersebut sering disebut Bulan kedua. Beberapa orang menyebutnya minimoon karena selalu mengikuti Bumi dan ukurannya lebih kecil daripada Bulan.
Sejauh ini, hanya ada dua objek asing, yang diduga sebagai asteroid, yang pernah mengelilingi Bumi. Mereka adalah 2006 RH120 pada tahun 2016 dan 2017, serta 2020 CD 3 yang telah menemani Bumi pada 2018 hingga 2020.
Kini para astronom menemukan objek baru yang mereka beri nama 2020 SO. Objek ini bisa terlihat pada lintasan dan ditangkap gravitasi Bumi. Objek 2020 SO diperkirakan akan tiba di gravitasi Bumi pada Oktober 2020 dan bertahan hingga Mei 2021.
ADVERTISEMENT
Pengguna Twitter dengan username @tony873004 membagikan video yang memperlihatkan objek tersebut masuk dan keluar melalui dua titik Lagrange Bumi, titik stabil gravitasi yang diciptakan oleh interaksi gravitasi Bumi dengan Matahari.
Berdasarkan karakteristiknya, ilmuwan memperkirakan bahwa 2020 SO bukanlah asteroid atau benda dari luar angkasa, melainkan sebuah benda buatan manusia. Namun, NASA mengklasifikasikan 2020 SO sebagai benda luar angkasa Apollo yang jalurnya melintasi orbit Bumi.
"Kecepatannya tampaknya sangat besar. Apa yang saya lihat adalah gerakannya terlalu lambat, yang mencerminkan kecepatan awalnya," kata ahli luar angkasa Alice Gorman dari Flinders University di Australia.
Ia menambahkan bahwa kecepatan 2020 SO bahkan lebih lambat dari Bulan. Sementara Ilmuwan Paul Chodas dari JPL NASA, mengatakan objek ini merupakan sampah luar angkasa dari roket Centaur pada September 1966.
ADVERTISEMENT
“Banyak sekali faktor di lingkungan antariksa, seperti faktor gravitasi dan hal-hal lain yang mempengaruhi pergerakan, yang terkadang tidak dapat diprediksi,” kata Gorman.
2020 SO diperkirakan akan berada di dekat Bumi pada 1 Desember 2020. Saat itu, ia akan melintas pada jarak sekitar 50.000 kilometer (31.000 mil). Kemudian, ia juga diperkirakan akan muncul pada 2 Februari 2021 di ketinggian 220.000 kilometer.
Ilmuwan memastikan bahwa kehadiran objek asing ‘Bulan’ kedua alias minimoon tidak akan berbahaya bagi warga Bumi. Namun dengan jarak tersebut dan dengan kecepatannya yang tidak terlalu cepat, memberikan kesempatan bagi ilmuwan untuk meneliti lebih lanjut benda apa sebenarnya 2020 SO.
***
Saksikan video menarik di bawah ini: