13 Bahasa di Indonesia Punah dan Alasan Mengapa Ia Bisa Punah

19 April 2018 9:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-Belajar Bahasa Indonesia (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
com-Belajar Bahasa Indonesia (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Bukan hanya hewan yang punah. Ternyata, bahasa pun mengalami kepunahan.
ADVERTISEMENT
Sebanyak 80 persen dari populasi di dunia hanya menggunakan 20 persen dari sekitar 7 ribu bahasa yang teridentifikasi di dunia.
Menurut peta bahasa dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, tercatat bahwa dari hasil penelitian yang dilakukan pada tahun 1991 hingga 2017, ada 733 bahasa di Indonesia.
Itu pun belum semua bahasa di Indonesia yang telah teridentifikasi, terutama di wilayah timur Indonesia.
Dari jumlah tersebut, 13 bahasa dinyatakan telah punah. Rinciannya adalah 11 bahasa dari Maluku dan dua dari Papua. Empat bahasa dianggap sangat terancam punah (hanya digunakan oleh generasi tua), 18 terancam punah (anak-anak tidak lagi menggunakan bahasanya di rumah sebagai bahasa ibu), dan hanya 18 bahasa yang dianggap aman karena masih digunakan oleh semua generasi dan tidak terputus.
ADVERTISEMENT
Mengapa bahasa bisa mengalami kepunahan?
Suku Asmat di Papua (Foto: Flickr/Maud Lorton)
zoom-in-whitePerbesar
Suku Asmat di Papua (Foto: Flickr/Maud Lorton)
Gabriela Pérez Báez, kurator linguistik di Departemen Antropologi Smithsonian’s National Museum of Natural History, berpendapat bahasa dapat terancam punah dengan sangat mudah. Ketika ada satu generasi yang makin dikit memakai bahasa tertentu, maka generasi berikutnya kemungkinan berhenti berbicara dengan bahasa tersebut.
“Ketika semakin sedikit orang yang menggunakan bahasa tersebut, maka anak-anak pun akan berhenti menggunakannya sebagai bahasa utama,” kata Báez kepada Smithsonian Insider.
Alasan mengapa warisan bahasa kepada kaum muda bisa terhenti adalah karena adanya dorongan dari luar yang membuat penutur bahasa ini lebih memilih bahasa lain sebagai bahasa utama mereka. Misalnya adalah karena ada bahasa yang menjadi kriteria untuk mendapatkan pekerjaan atau pendidikan.
Báez sendiri melakukan penelitian pada bahasa-bahasa Zapotec yang digunakan di Amerika Tengah. Tidak diketahui berapa banyak bahasa yang termasuk dalam keluarga bahasa Zapotec karena bahasa ini merupakan salah satu bahasa yang paling beragam di Amerika Tengah.
ADVERTISEMENT
Lalu, apa pentingnya menyelamatkan bahasa dari kepunahan?
“Ketika bahasa menghilang, kita kehilangan informasi mengenai bagaimana bahasa tersebut digunakan,” kata Báez.
Pengawal kerajaan suku Toraja dalam upacara adat. (Foto: Abriawan Abhe/Antara)
zoom-in-whitePerbesar
Pengawal kerajaan suku Toraja dalam upacara adat. (Foto: Abriawan Abhe/Antara)
Beberapa bahasa sebenarnya turut menyimpan rahasia mengenai bagaimana suatu kelompok masyarakat bisa bertahan hidup.
Smithsonian Institution, sebagai lembaga riset dan pendidikan di Amerika Serikat, memiliki program beranama Recovering Voices untuk menyelamatkan bahasa dari kepunahan. Salah satunya adalah dengan meningkatkan kepedulian terhadap pentingnya keragaman budaya dan bahasa, serta menggunakan fasilitas penelitian Smithsonian untuk mengumpulkan dan mendokumentasikan bahasa-bahasa yang terancam punah.