2 Provinsi di Indonesia Berisiko Tinggi Penyakit Jantung

25 April 2018 18:52 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bahaya Penyakit Jantung (Foto: Dok.Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Bahaya Penyakit Jantung (Foto: Dok.Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Penyakit jantung merupakan salah satu penyakit yang menjadi momok menakutkan bagi manusia dan bisa mematikan. Oleh karena itu, kajian dan edukasi mengenai penyakit ini sangat penting dilakukan untuk mencegah atau menanggulanginya.
ADVERTISEMENT
Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) bekerja sama dengan World Heart Foundation (WHF) dan perusahaan farmasi, Pfizer, akan melakukan kajian dan edukasi publik mengenai penyakit kardiovaskular di dua provinsi di Indonesia, yaitu Bangka Belitung dan Sulawesi Selatan.
Studi ini merupakan kontribusi dari PERKI dalam upaya menekan jumlah penderita penyakit kardiovaskular di Indonesia, yang bertujuan untuk merumuskan upaya yang lebih baik untuk meningkatkan layanan kesehatan kepada masyarakat, khususnya bagi mereka pengidap penyakit jantung dan yang memiliki risiko tinggi terkena penyakit ini.
“Penyakit kardiovaskular sampai saat ini menjadi pemakai dana kesehatan terbesar di Indonesia,” menurut Dr. dr. Ismoyo Sunu, Sp.JP(K), Ketua Umum PERKI, dalam acara media briefing, Rabu (25/4).
dr. Ismoyo Sunu, Ketua PERKI. (Foto: Zahrina Yustisia Noorputeri/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
dr. Ismoyo Sunu, Ketua PERKI. (Foto: Zahrina Yustisia Noorputeri/kumparan)
Ada alasan mengapa Bangka Belitung dan Sulawesi Selatan dipilih menjadi lokasi studi ini.
ADVERTISEMENT
Salah satunya adalah karena berdasarkan Riset Kesehatan Dasar Indonesia dari tahun 2007-2013, diketahui bahwa Sulawesi Selatan dan Bangka Belitung mewakili provinsi dengan jumlah risiko penyakit jantung yang tinggi.
“Ini ditandai dengan tingginya jumlah perokok, jumlah pasien dengan kolesterol tinggi, dan banyaknya kasus tekanan darah tinggi, dan diabetes,” lanjut Ismoyo.
Peresmian Kerjasama PERKI dan Pfizer. (Foto: Zahrina Yustisia Noorputeri/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Peresmian Kerjasama PERKI dan Pfizer. (Foto: Zahrina Yustisia Noorputeri/kumparan)
Selain itu, menurut Dr. dr. Anwar Santoso, SpJP(K) dari Pusat Jantung Nasional Harapan Kita, pemilihan kedua provinsi ini juga untuk mewakili dua wilayah Indonesia, yaitu Indonesia bagian Barat dan Indonesia bagian Timur.
PERKI mengatakan kajian mengenai penyakit kardiovaskular penting untuk dilakukan mengingat angka pengidap penyakit ini terus meningkat setiap tahunnya.
Penyakit kardiovaskular menjadi penyebab dari sepertiga atau sekitar 37 persen kematian di indonesia, sementara stroke serta penyakit jantung koroner masih menjadi penyakit pembunuh nomor satu.
ADVERTISEMENT
“Hal ini karena faktor risiko kita tinggi, merokok kita tinggi, hipertensi, kolesterol, diabetes. Ini semua berkontribusi pada penyakit kardiovaskular,” kata dr. Siska Suridanda Danny, ahli kardiologi dari Pusat Jantung Nasional Harapan Kita.
dr. Siska Suridanda Danny. (Foto: Zahrina Yustisia Noorputeri/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
dr. Siska Suridanda Danny. (Foto: Zahrina Yustisia Noorputeri/kumparan)
Oleh karena itu, kajian ini juga dimaksudkan untuk memberikan pelatihan kepada petugas kesehatan di Puskesmas dari kedua provinsi tersebut.
Ada 35 Puskesmas di Sulawesi Selatan dan 15 di Bangka Belitung yang akan diberikan pelatihan dari Klub Jantung Sehat selama 3 hingga 6 bulan agar kemudian bisa dilakukan pendeteksian dini pada orang yang memiliki faktor risiko penyakit kardiovaskular yang tinggi.