20 Miliar Kilometer dari Bumi, Satelit Ini Masih Bisa Balas Pesan NASA

5 Desember 2017 16:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Voyager 1 (Foto: NASA, ESA, dan G. Bacon)
zoom-in-whitePerbesar
Voyager 1 (Foto: NASA, ESA, dan G. Bacon)
ADVERTISEMENT
Di tengah perjalanannya yang sunyi dan sepi menjelajahi alam semesta,satelit buatan yang kini menjadi objek buatan manusia terjauh dari Bumi masih dapat menerima dan membalas pesan dari kampung halamannya. Satelit bernama Voyager 1 itu masih bisa menerima dan membalas pesan meski ia berjarak lebih dari 20 miliar kilometer dari planet biru kita.
ADVERTISEMENT
Dilansir Science Alert (4/12), pekan lalu para peneliti NASA mengirimkan pesan bagi Voyager 1. Mereka kemudian mendapat respons balasan dari satelit yang diluncurkan tahun 1977 itu sekitar 19 jam 35 menit setelahnya.
Pesan yang dikirimkan berisikan instruksi untuk mengaktifkan mesin pendorong cadangan yang sudah tidak aktif selama 37 tahun demi menjaga agar antena komunikasi Voyager 1 tetap mengarah ke Bumi.
Hal tersebut disambut hangat oleh tim Voyager. Menurut Todd Barber, insinyur di Jet Propulsion Lab (JPL) NASA, tim Voyager jadi sangat gembira ketika mengetahui jet pendorong di Voyager 1 masih bekerja dengan baik kendati sudah lama tak bekerja.
"Perasaannya adalah campuran antara lega, senang dan tidak percaya setelah menyaksikan mesin pendorong dapat bekerja bagaikan baru," kata Barber.
ADVERTISEMENT
Mesin pendorong cadangan yang dinamai Trajectory Correction Manoeuvres (TCM) Thrusters atau Pendorong Pengoreksi Manuver Lintasan itu sempat dikhawatirkan tidak bekerja karena tidak aktif sejak tahun 1980.
Tetapi kini tim Voyager dapat menghela napas lega setelah mengetahui mesin TCM yang berfungsi untuk mendorong Voyager 1 masih dapat bekerja dengan baik.
"Dengan melihat mesin pendorong ini masih bekerja setelah 37 tahun tidak digunakan, kita bisa memperpanjang umur Voyager 1 hingga dua atau tiga tahun," kata Suzanne Dodd, manajer proyek Voyager.
Mesin pendorong TCM di Voyager 1 berbahan bakar hidrazin. Hingga kini masih ada cukup bahan bakar di Voyager 1 untuk menjaga agar satelit itu tetap bekerja hingga 2040.
Namun begitu, agaknya kita akan kehilangan kontak jauh dengan Voyager 1 sebelum satelit itu kehabisan bahan bakar. Sebab, instrumen di satelit buatan itu semuanya berbahan bakar plutonium yang diperkirakan akan berhenti menghasilkan listrik pada tahun 2023 atau 2025.
ADVERTISEMENT
Kini, tim Voyager akan mengirimkan pesan instruksi yang sama pada Voyager 2 yang juga dalam misi penjelajahan alam semesta seperti saudaranya, Voyager 1.
Jika Anda tertarik dengan misi eksplorasi Voyager, Anda bisa melihat langsung lokasi Voyager 1 pada peta astronomi di sini.