4 Tanda Seseorang Punya Kecerdasan Emosional Tinggi, Berapa yang Kamu Punya?

27 November 2020 13:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi perempuan bahagia. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perempuan bahagia. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Kecerdasan emosional (emotional quotient/EQ) bersanding sama tinggi dengan kecerdasan intelektual (intelligence quotient/IQ). Namun, orang jauh lebih memahami IQ dibandingkan EQ.
ADVERTISEMENT
EQ ini sebenarnya adalah cara seseorang melihat, memahami, mengekspresikan, serta mengelola emosi. Jenis kecerdasan ini sangat penting agar seseorang dapat menjaga kesehatan mental dan perilaku sosialnya.
Lantas, bagaimana tanda-tandanya seseorang memiliki kecerdasan emosional yang baik? Dilansir The Conversation, dua orang ilmuwan berusaha menjelaskan tanda-tanda seseorang memiliki EQ yang tinggi.
Keduanya adalah Jose M. Mestre, profesor di bidang emosi dan motivasi dari Universidad de Cadiz, Spanyol; dan Kimberly A. Barchard, profesor di bidang psikologi kuantitatif dari University of Nevada, Las Vegas, AS.

1. Anda Dapat Memikirkan Reaksi Emosi

Kecerdasan emosional dapat berarti mengenali perbedaan antara reaksi emosi yang baik dan reaksi emosi yang buruk terhadap suatu keadaan. Emosi berisi informasi penting yang bermanfaat bagi fungsi pribadi dan sosial. Tapi terkadang emosi ini juga dapat mempengaruhi kita dan membuat kita berperilaku tidak sesuai dengan keinginan kita.
Ilustrasi Marah-marah. Foto: Shutter Stock
Orang yang memiliki kecerdasan emosional rendah cenderung bereaksi tanpa mempertimbangkan baik dan buruk dari suatu situasi yang sedang dihadapinya. Orang yang kurang mampu mengatur perasaan negatifnya jauh lebih mungkin mengalami kesulitan untuk menjalani kehidupan sosial.
ADVERTISEMENT
Hal itu bisa berakibat bertambah parahnya rasa depresi pada seseorang. Orang dengan depresi berat terbukti mengalami kesulitan dalam memahami dan mengatur emosi mereka. Penelitian telah menunjukkan bahwa banyak gejala depresi yang muncul pada orang dengan kecerdasan emosi yang lebih rendah.

2. Menghadapi Situasi Sulit Sebagai Tantangan

Jika kamu melihat situasi sulit sebagai tantangan, kemungkinan besar kamu memiliki kecerdasan emosional yang tinggi. Sikap optimisme adalah bentuk nyata bahwa kamu mampu mengenali emosi negatif dalam dirimu.
Contohnya, dalam situasi kehilangan pekerjaan, seseorang dengan kecerdasan emosional yang baik akan menganggap emosi mereka sebagai tanda untuk mulai mengambil tindakan. Mereka akan dengan cepat berfokus untuk menghadapi tantangan maupun untuk mengendalikan pikiran dan perasaan mereka.
ADVERTISEMENT
Tetapi, seseorang dengan kemampuan emosional yang buruk mungkin akan terus memikirkan bagaimana dia kehilangan pekerjaan. Lalu menganggap dirinya sebagai pengangguran tanpa harapan, hingga akhirnya mengalami depresi.
Ilustrasi depresi pada perempuan. Foto: Shutterstock

3. Mampu Mengatur Emosi untuk Hal Positif

Memang ada saat-saat ketika emosi menguasai seseorang. Tetapi, jika kamu adalah orang yang cerdas secara emosional, maka ada kemungkinan ketika itu terjadi kamu bisa mengatur emosimu untuk hal positif bagi diri sendiri.
Contohnya, rasa cemas pada level standar bisa meningkatkan kinerja kognitif. Tapi, rasa cemas yang berlebih dapat menghambat pencapaian kognitif. Maka, mengetahui bagaimana menemukan "porsi" kecemasan yang tepat bisa membantumu mendapatkan hal positif.
Moderasi adalah kunci ketika ingin mengatur emosi kita sendiri. Orang yang cerdas secara emosional memahami hal ini dan memiliki keterampilan untuk mengatur emosi mereka dengan tepat. Mungkin, ini adalah alasan mengapa kecerdasan emosional berkaitan dengan tingkat rasa cemas yang lebih rendah.
ADVERTISEMENT

4. Mampu Menempatkan Diri pada Posisi Orang Lain

Ini adalah kemampuan untuk berempati. Jika kamu dapat memanfaatkan keterampilan ini, maka itu pertanda kamu memiliki kecerdasan emosional yang tinggi.
Ilustrasi perempuan curhat Foto: Shutterstock
Kecerdasan emosional in sangat penting bagi para “pekerja emosi”, yakni pekerja yang harus mengelola emosi mereka sesuai dengan aturan organisasi tempat kerjanya. Ini mencakup pekerjaan yang berhubungan dengan pelanggan karena pekerja mungkin harus bersimpati dengan pelanggan, terlepas dari kenyataan bahwa pelanggan mungkin meneriaki mereka.
Inilah sebabnya mengapa pelatihan kecerdasan emosional menjadi sering dilakukan di banyak kantor. Kebanyakan pelatihan berfokus pada manajemen dan ekspresi emosi, yang secara langsung terkait dengan komunikasi dan kinerja pekerjaan.
Selain itu, penting juga untuk memahami bahwa kecerdasan emosional adalah kemampuan kognitif yang bisa meningkat di sepanjang usiamu. Jadi, jangan takut jika saat ini kamu tidak menemukan tanda-tanda di atas pada dirimu. Sebab, masih ada waktu bagi kamu untuk meningkatkan kecerdasan emosionalmu.
ADVERTISEMENT
(EDR)