53 Tahun Lebih Lama dari Prediksi Dokter, Hawking Meninggal di Usia 76

14 Maret 2018 12:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Quotes Stephen Hawking (Foto: Lwp Kommunikáció/Flickr dan Sabryna Muviola/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Quotes Stephen Hawking (Foto: Lwp Kommunikáció/Flickr dan Sabryna Muviola/kumparan)
ADVERTISEMENT
Dunia ilmu pengetahuan hari ini berduka. Salah satu ilmuwan fisika terbesar abad ini, Stephen Hawking, baru saja meninggal dunia di usia 76 tahun. Pihak keluarga telah menyampaikan pernyataan resminya ada Rabu (14/3) pagi.
ADVERTISEMENT
“Kami sangat sedih karena ayah tercinta kami meninggal dunia hari ini,” kata Lucy, Robert dan Tim, anak-anak Hawking, dilansir The Guardian.
Hawking meninggal di tempat kediamannya di Cambridge, Inggris.
Lama sebelum kepergiannya Hawking pernah didiagnosis akan memiliki umur yang singkat. Pada 1963, ketika usianya masih 21 tahun, Hawking didiagnosi menderita penyakit Amyotrophic Lateral Sclerosis (ALS) yang menyebabkan ia tidak bisa bergerak maupun berbicara.
Saat itu para dokter bahkan usia Hawking hanyalah tinggal 2 tahun lagi. Itu artinya, Hawking paling lama hanya akan mampu bertahan hidup hingga usia 23 tahun.
Quotes Stephen Hawking (Foto: Lwp Kommunikáció/Flickr dan Sabryna Muviola/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Quotes Stephen Hawking (Foto: Lwp Kommunikáció/Flickr dan Sabryna Muviola/kumparan)
Akan tetapi rupanya Hawking tidak takluk pada prediksi medis para dokter. Dengan penyakit ALS-nya itu, Hawking tetap bertahan hidup dan terus berkarya. Semangat bertahan hidupnya seolah membuat penyakitnya itu berkembang lebih lambat.
ADVERTISEMENT
Hawking menjalani sisa hidupnya dengan bantuan seperangkat teknologi bernama “kursi kehidupan”, yakni berupa kursi roda yang terintregasi dengan komputer dan alat-alat canggih lainnya yang membantu ia untuk bergerak dan berkomunikasi.
Dengan semangat hidup yang besar, Hawking telah membantah prediksi para dokter pada tahun 1963 itu. Hari ini ia tutup usia pada usia 76 tahun, 53 tahun lebih lama daripada prediksi tersebut.
Dan tak cuma sekadar hidup, Hawking telah menorehkan karya-karya besar dalam sejarah hidupnya.
Hawking telah menulis banyak buku ilmiah dan buku anak-anak. Salah satu teori ilmiahnya yang paling terkenal adalah teori alam semesta yang tak terbatas atau dikenal juga dengan Hartle-Hawking State.
Infografis Profil Stephen Hawking (Foto: Bagus Permadi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Infografis Profil Stephen Hawking (Foto: Bagus Permadi/kumparan)
Semasa hidupnya Hawking banyak menyumbangkan pengetahuan baru di bidang fisika kuantum. Hawking pernah mengeluarkan teori-teori terkait kosmologi, gravitasi kuantum, hingga lubang hitam. Secara umum, ia sangat dikenal sebagai pakar kosmolog.
ADVERTISEMENT
Atas sumbangsihnya di bidang ilmu pengetahuan ini, Hawking kemudian dianugerahi berbagai macam penghargaan. Salah satunya, BBC menobatkannya sebagai salah satu dari 100 orang terbesar Inggris di dalam sejarah.
Tak hanya gelar dari lembaga-lembaga sains, sosok Einstein juga dikagumi oleh banyak orang secara umum karena kisah hidupnya yang inspirasional.
Kisah kehidupan ayah tiga anak itu telah beberapa kali diangkat ke layar lebar beberapa kali. Salah satunya ke dalam film berjudul The Theory of Everything pada 2014 lalu.
Kepergian Hawking pada hari ini tentu saja membuat sedih banyak orang di seluruh dunia. Namun meski raga Hawking telah tiada, karya-kayanya tetap tak lekang oleh zaman. Selamat jalan, Hawking!
ADVERTISEMENT