6 Faktor Pemicu Serangan Jantung, Penyebab Ashraf Sinclair Meninggal Dunia

18 Februari 2020 12:40 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suami Bunga Citra Lestari, Ashraf Sinclair. Foto: Instagram / @ashrafsinclair
zoom-in-whitePerbesar
Suami Bunga Citra Lestari, Ashraf Sinclair. Foto: Instagram / @ashrafsinclair
ADVERTISEMENT
Kabar duka datang dari dunia hiburan Tanah Air. Ashraf Sinclair, salah satu pesohor sekaligus suami dari Bunga Citra Lestari (BCL), wafat karena serangan jantung di usia 40 tahun pada Selasa (18/2). Mendiang Ashraf Sinclair meninggalkan seorang anak hasil pernikahannya dengan BCL, Noah Sinclair.
ADVERTISEMENT
Ashraf Sinclair sendiri terbilang masih muda dan gemar berolahraga, tapi nyatanya tetap tidak bisa lolos dari serangan jantung. Padahal, manajer Bunga Citra Lestari, Doddy, menuturkan Ashraf tidak punya riwayat penyakit sebelumnya.
"Enggak ada (riwayat sakit). Dia sehat banget. Di antara kita semua, dia paling sehat," ujar Doddy, manajer BCL, saat ditemui di kawasan Pejaten, Jakarta Selatan, Selasa (18/2).
Suami Bunga Citra Lestari, Ashraf Sinclair. Foto: Instagram / @ashrafsinclair
Faktor usia memang berperan memicu risiko penyakit jantung, namun bukan satu-satunya. Menurut keterangan dari laman situs Harvard Health Publishing, kasus serangan jantung pada pria muda jarang terjadi. Namun, ada faktor penyumbang risiko lain yang membuat kelompok usia muda juga rentan terkena serangan jantung.
Faktor penyumbang risiko yang dimaksud adalah kelainan bawaan anatomi koroner, pembekuan darah yang memblok arteri koroner, dan gangguan pada sistem pembekuan darah. Kondisi-kondisi tersebut menjadi penyebab 4 hingga 10 persen kasus serangan jantung di seluruh dunia yang terjadi, bahkan sebelum usia pengidap mencapai 45 tahun.
Ilustrasi penyakit jantung. Foto: Thinkstock
Merujuk penjelasan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) di situs resminya, ada faktor yang memicu serangan jantung, antara lain usia, riwayat penyakit jantung dalam keluarga, diabetes, tekanan darah tinggi (hipertensi), obesitas, dan stres. Simak rincian selengkapnya di bawah ini:
ADVERTISEMENT

Faktor Usia

Semakin bertambah usia seseorang, semakin tinggi risiko mereka terkena penyakit jantung. Tingkat risiko meningkat ketika pria berusia di atas 45 tahun dan wanita di atas 55 tahun, atau yang mengalami menopause dini akibat operasi.

Riwayat Penyakit Jantung dalam Keluarga

Jika ada salah satu anggota keluarga inti mengidap penyakit jantung, maka anggota keluarga lainnya juga akan berisiko mengalami penyakit jantung.

Diabetes

Diabetes dapat menyebabkan penebalan pada dinding pembuluh darah sehingga bisa menghambat aliran darah. Oleh karena itu, penderita diabetes berisiko lebih tinggi mengidap penyakit jantung.
com-Ilustrasi diabetes. Foto: Shutterstock

Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi)

Hipertensi dapat melukai dinding arteri dan memungkinkan terbukanya jalan kolesterol LDL, atau low densitiy lipoprotein, untuk masuk ke saluran arteri dan meningkatkan penimbulan plak. LDL merupakan kolesterol jahat dan salah satu jenis lemak dalam darah. Semakin tinggi kadar kolesterol LDL pada arteri, semakin besar risiko serangan jantung akibat pembekuan darah.
ADVERTISEMENT

Obesitas

Obesitas dapat meningkatkan tekanan darah tinggi dan abnormalitas lemak. Hal ini dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

Stres

Dalam kondisi stres, tubuh manusia mengeluarkan hormon kortisol yang mengakibatkan pembuluh darah menjadi kaku. Dari pembekuan pembuluh darah ini, berbagai gangguan pada jantung bisa terjadi, termasuk penyumbatan arteri koroner yang membawa darah kaya oksigen ke jantung.