6 Fenomena Astronomi yang Akan Menghiasi Langit 2019

9 Januari 2019 19:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gerhana matahari cincin. (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Gerhana matahari cincin. (Foto: Wikimedia Commons)
ADVERTISEMENT
Sepanjang tahun 2019, langit Bumi akan diramaikan oleh berbagai fenomena astronomi. Mulai dari gerhana bulan, hujan meteor, hingga gerhana matahari akan menghiasi langit kita.
ADVERTISEMENT
Meski tidak semua bisa kita lihat dari Indonesia, kejadian-kejadian ini bisa dimanfaatkan untuk membangkitkan minat banyak orang terhadap ilmu astronomi.
Lantas fenomena astronomi apa saja yang akan terjadi di 2019? Berikut kumparan sajikan beberapa fenomena astronomi yang akan terjadi di 2019.
1. Gerhana Bulan Total
Gerhana bulan total terlihat dari Melbourne, Australia (Foto: AFP/WILLIAM WEST)
zoom-in-whitePerbesar
Gerhana bulan total terlihat dari Melbourne, Australia (Foto: AFP/WILLIAM WEST)
21 Januari 2019 akan ada kejadian gerhana bulan total. Gerhana bulan itu dinamai super blood wolf moon atau gerhana bulan darah serigala.
Dinamakan begitu karena gerhana bulan total (blood moon) itu akan bertepatan dengan fenomena bulan super (supermoon) dan terjadi saat purnama pertama di Januari (wolf moon).
Sayangnya, gerhana tersebut tidak akan terlihat dari Indonesia.
Gerhana bulan darah serigala akan terlihat di langit Amerika Utara, Amerika Selatan, Eropa, dan Afrika. Menurut badan antariksa Amerika Serikat, NASA, gerhana bulan ini akan berlangsung sekitar satu jam. Gerhana itu bertepatan dengan kejadian supermoon.
ADVERTISEMENT
2. Supermoon atau Bulan Super
Supermoon (Foto: AFP PHOTO / GIUSEPPE CACACE)
zoom-in-whitePerbesar
Supermoon (Foto: AFP PHOTO / GIUSEPPE CACACE)
2019 ini akan ada tiga kejadian supermoon atau Bulan super, yaitu pada 21 Januari, 19 Februari, dan 21 Maret. Supermoon sendiri adalah kejadian purnama yang terjadi saat Bulan mencapai posisi perigee atau bagian orbitnya yang terdekat dari Bumi.
Hal ini bisa membuat Bulan tampak lebih besar dan sekitar 15 hingga 30 persen lebih terang. Supermoon juga bisa menyebabkan ombak yang lebih besar di pantai-pantai.
3. Konjungsi Mars dan Uranus
Mars dan Bulan yang berdampingan di Indramayu (Foto: ANTARAFOTO/Dedhez)
zoom-in-whitePerbesar
Mars dan Bulan yang berdampingan di Indramayu (Foto: ANTARAFOTO/Dedhez)
Sehari sebelum Hari Valentine, tepatnya pada 13 Februari, Mars dan Uranus akan terlihat sangat dekat di langit malam. Kejadian ini dikenal sebagai konjungsi atau papasan semu antara dua benda angkasa atau lebih dalam derajat rasi yang sama.
ADVERTISEMENT
Menurut situs in-the-sky(dot)org, kedua planet tersebut akan terlihat dari Jakarta pada pukul 18:43 WIB hingga pukul 22:02 WIB.
4. Merkurius Melintasi Matahari
Planet Merkurius. (Foto: Skeeze via Pixabay.)
zoom-in-whitePerbesar
Planet Merkurius. (Foto: Skeeze via Pixabay.)
Pada 11 November nanti, untuk sekitar lima jam dan 29 menit, Merkurius akan tampak terlihat melintasi Matahari. Fenomena ini terakhir kali terjadi pada 2016. Biasanya kejadian ini hanya terjadi 13 kali setiap abad.
Fenomena astronomi Merkurius melintasi Matahari terbilang langka. Pasalnya Merkurius, Bumi, dan Matahari sangat jarang berada dalam satu garis lurus.
Meski langka, jangan mencari-cari Merkurius dengan melihat langsung ke Matahari dengan menggunakan teleskop tanpa solar filter atau pelindung mata. Hal itu bisa membuat mata kamu buta.
5. Gerhana Matahari
Gerhana Matahari Total di Amerika Serikat (Foto: REUTERS/Rick Wilking)
zoom-in-whitePerbesar
Gerhana Matahari Total di Amerika Serikat (Foto: REUTERS/Rick Wilking)
Pada 2019 akan ada beberapa daerah yang bisa melihat gerhana matahari. Sebelumnya pada 5 hingga 6 Januari, terjadi gerhana matahari sebagian yang terlihat di sebelah timur laut Asia dan sebelah utara Samudra Pasifik.
ADVERTISEMENT
Lalu pada 2 Juli akan ada kejadian gerhana matahari total yang terlihat dari Amerika Selatan. Selain itu pada penghujung 2019, tepatnya pada 26 Desember, akan terlihat gerhana matahari annular yang tampak seperti cincin. Gerhana 26 Desember nanti akan terlihat di daerah-daerah seperti Arab Saudi, India, dan Asia Tenggara.
6. Hujan Meteor Geminid
Hujan Meteor Geminid (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Hujan Meteor Geminid (Foto: Wikimedia Commons)
Pada 12 hingga 16 Desember nanti, kita akan bisa melihat penampakan indah hujan meteor Geminid. Hujan meteor ini berasal dari asteroid 3200 Phaethon yang ditemukan pada 1983.
Asteroid itu mengorbit Matahari setiap 3,3 tahun sekali. Biasanya fenomena astronomi hujan meteor Geminid akan memproduksi sekitar 100 meteor per jamnya. Tapi tahun ini kehadiran hujan meteor ini akan berdekatan dengan fenomena bulan purnama yang bisa mengurangi terangnya.
ADVERTISEMENT