8 Tahun Hilang, Katak Pohon Mutiara Langka Muncul di Gunung Pangrango

23 Maret 2021 11:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Katak Pohon Mutiara Langka Foto: IPB University
zoom-in-whitePerbesar
Katak Pohon Mutiara Langka Foto: IPB University
ADVERTISEMENT
Unit Konservasi Fauna IPB menemukan katak pohon mutiara (Nyctixalus margaritifer) di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Penemuan hewan menakjubkan ini dilakukan saat observasi selama tiga hari, pertengahan Maret Lalu.
ADVERTISEMENT
Saat itu, tim memang melakukan observasi terhadap satwa dan kajian habitat di kawasan Salabintana Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Satwa yang diamati yaitu: mamalia, burung, insekta, dan herpetofauna.
“Temuan ini mengejutkan bagi tim Observasi XIX UKF. Bagaimana tidak, tim berhasil menemukan katak pohon mutiara (Nyctixalus margaritifer) yang terakhir ditemukan di kawasan tersebut tahun 2013 oleh tim Herpetofauna Panthera,” ujar Taka, selaku koordinator lapangan Observasi XIX dalam keterangannya, Selasa (23/3).
Katak pohon mutiara (Nyctixalus margaritifer) merupakan katak endemik Jawa. Hewan ini masuk ke famili Rhacophoridae (Katak Pohon).
Berdasarkan informasi dari International Union for Conservation of Nature (IUCN), katak pohon mutiara memiliki status konservasi Least Concern (LC/Risiko Rendah) dengan tren populasi Decreasing (menurun).
ADVERTISEMENT
Kawasan Salabintana di TNGGP merupakan salah satu habitat Katak pohon mutiara ini. Mereka hidup di ketinggian di atas 1.000 meter di atas permukaan laut.
“Saat ditemukannya katak pohon mutiara, tim Observasi XIX menganggap bahwa katak ini lumrah ditemukan di kawasan Selabintana TNGGP, sebab katak ini ditemukan pada ketinggian kurang lebih 1.300 mdpl.
kumparan Vekesyen ke Gunung Gede Pangrango. Foto: kumparan
Menurut buku The amphibians of Java dan Bali (Iskandar, 1998), katak ini juga sebenarnya dapat dijumpai pada hutan dataran rendah dengan ketinggian hingga 1200 mdpl. Katak endemik ini terakhir terdata pada tahun 2013 lalu dan tak pernah terlihat lagi sampai sekarang kembali ditemukan.
Begitu juga lokasi penemuan yang cukup jauh dari lokasi penemuan awal pada tahun 2013. Temuan yang tak biasa ini membuat tim terkejut, apalagi mengetahui jenis ini terakhir ditemukan sekitar delapan tahun yang lalu.
ADVERTISEMENT
"Sebuah kebanggaan tersendiri karena dapat ikut andil mengeksplor kekayaan satwa di kawasan ini, semoga keberadaan satwa di kawasan ini selalu terjaga kelestariannya,” kata Taka.
Penemuan ini juga mendapat apresiasi dari Kepala Bidang PTN Wilayah II Sukabumi, Ir. Syahrial Anuar, MM. Penemuan ini kata dia amat berharga di tengah populasi katak yang kian menurun.
“Kami berikan apresiasi kepada tim UKF IPB University yang telah menemukan katak mutiara yang saat ini keberadaannya memang semakin langka. Apalagi dengan maraknya peminat (hobbyist) katak jenis ini, bukan tidak mungkin ke depannya akan semakin mengancam populasinya di alam,” terang dia.