Ada Cacing Besar Bergerak di Perut Pria Ini, Apa Penyebabnya?

30 November 2020 9:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Cacing parasit Ascaris lumbricoides ditemukan bergerak di dalam perut seorang pria dari New Delhi, India. Foto: Chaurasia & Bhoi via The New England Journal of Medicine
zoom-in-whitePerbesar
Cacing parasit Ascaris lumbricoides ditemukan bergerak di dalam perut seorang pria dari New Delhi, India. Foto: Chaurasia & Bhoi via The New England Journal of Medicine
ADVERTISEMENT
Tim dokter di India terkejut ketika melihat hasil CT-scan daerah perut seorang pria setempat. Bagaimana tidak, melalui scan ultrasound, dokter melihat cacing-cacing besar bergerak di dalam perut pasiennya.
ADVERTISEMENT
Kejadian ini terjadi pada seorang pria berusia 20 tahun di kota New Delhi, India. Sebelumnya, pria tersebut dilarikan ke rumah sakit karena mengalami rasa sakit perut parah yang disertai diare dan muntah.
Setelah diperiksa, dokter yakin bahwa pria itu mengalami sebuah infeksi pada tubuhnya. Hal ini disimpulkan melalui hasil pengecekan darah yang menunjukkan jumlah sel darah putih dalam jumlah besar. Namun, tim dokter belum dapat menentukan lokasi infeksi sehingga akhirnya memilih untuk melakukan CT-scan.
CT-scan akhirnya dilakukan pada bagian inferior vena cava, sebuah pembuluh darah besar dekat perut manusia. Awalnya, dokter mencoba untuk melihat kadar cairan di pembuluh darah sang pasien. Namun, ketika hasil pengujian muncul, dokter terkejut ketika melihat sebuah “struktur berbentuk tabung yang bergerak melingkar” di dalam perut, tulis para dokter dalam laporannya.
Cacing parasit Ascaris lumbricoides ditemukan bergerak di dalam perut seorang pria dari New Delhi, India. Foto: Chaurasia & Bhoi via The New England Journal of Medicine
Akhirnya, tim dokter langsung mengambil sampel isi perut dari pria tersebut. Hasilnya, tim dokter menemukan telur cacing parasit bernama Ascaris Lumbricoides.
ADVERTISEMENT
A. Lumbricoides memang merupakan salah satu cacing parasit yang cukup sering menginfeksi manusia. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), ada sekitar 800 juta hingga 1,2 miliar orang yang memiliki cacing jenis ini pada bagian dalam tubuhnya.
Cacing tersebut dapat tumbuh hingga sepanjang 35 centimeter. Infeksi cacing jenis ini sering ditemukan di daerah tropis dengan sistem sanitasi dan higienitas yang sangat buruk.
Seseorang dapat terinfeksi Ascaris lumbricoides ketika telur cacing ini berhasil masuk ke dalam tubuh. Biasanya, telur cacing dimakan oleh manusia yang mengonsumsi buah atau sayuran yang terkontaminasi.
Menurut CDC, kontaminasi pada makanan dapat terjadi jika tumbuhan tersebut menggunakan pupuk berbahan kotoran manusia. Selain itu, jika ada kotoran manusia dibuang sembarang dekat perkebunan, kontaminasi telur cacing pada makanan menjadi lebih mungkin terjadi.
Cacing parasit Ascaris lumbricoides ditemukan bergerak di dalam perut seorang pria dari New Delhi, India. Foto: Chaurasia & Bhoi via The New England Journal of Medicine
Beruntung, infeksi Ascaris lumbricoides tidak sulit ditangani dokter. Pasien bisa langsung mengonsumsi obat anti-parasit sesuai resep dokter. Bagi pria India tersebut, ia mengonsumsi obat bernama albendazole, menurut laporan para dokter.
ADVERTISEMENT
Laporan yang kemudian dipublikasi pada jurnal The New England Journal of Medicine juga memberikan kabar baik. Sekitar dua pekan setelah mengonsumsi obat, cacing-cacing parasit sudah tidak lagi menginfeksi saluran pencernaan pria tersebut.
Meski begitu, pencegahan infeksi cacing parasit Ascaris Lumbricoides harus selalu dilakukan setiap orang. Caranya adalah dengan selalu mencuci tangan sebelum makan. Selain itu, memiliki sistem sanitasi dan menjaga higienitas lingkungan dan makanan juga dapat dilakukan.
(EDR)